Kesehatan
Waspada, Sering Kencing Sampai Berulang Kali di Malam Hari Bisa Jadi Tanda Hipertensi, Ini Sebabnya
Namun jika harus berulang kali ke kamar mandi untuk kencing hingga membuat tidur terganggu, dalam dunia medis ini disebut nokturia.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Apakah anda sering buang air kecil atau kencing sampai berulang kali di malam hari ?
Apakah kondisi itu terus terjadi sampai membuat waktu tidur malam Anda terganggu karena harus bangun berulang kali untuk buang air kecil ?
Waspada, kondisi itu bisa jadi adalah tanda-tanda gejala hipertensi.
Normalnya, sepanjang tidur di malam hari seseorang bisa tidak kencing sama sekali.
Masih dianggap wajar jika ada keinginan untuk buang air kecil di malam hari sepanjang waktu tidur.
Namun jika harus berulang kali ke kamar mandi untuk kencing hingga membuat tidur terganggu, dalam dunia medis ini disebut nokturia.
Dikutip dari Kompas.com, sebuah penelitian di Jepang menunjukkan kondisi sering kencing di malam hari merupakan tanda gejala hipertensi.
Baca juga: 11 Komplikasi Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai, Mulai dari Serangan Jantung Hingga Tulang Keropos
Baca juga: Darah Tinggi Kambuh, Terasa Sakit Kepala, Turunkan Tensi Darah Pakai Bahan Alami Ini
Lalu, apa itu nokturia ?
Melansir Cleveland Clinic, nokturia adalah suatu kondisi yang menyebabkan seseorang sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil atau kencing.
Bagi orang normal, biasanya mereka hanya terbangun satu kali di malam hari untuk kencing.
Tapi bagi orang yang mengalami nokturia, mereka bisa kencing 6 hingga 8 kali di malam hari.
Kondisi ini menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia dan bisa terjadi pada pria maupun wanita, terkadang karena alasan yang berbeda.
Baca juga: Tiga Pemuda di Bener Meriah Diduga Gilir Anak Gadis 14 Tahun dalam Mobil dan Gubuk
Sering kencing dan Hipertensi
Melansir Kompas.com, riset yang dipresentasikan di 83rd Annual Scientific Meeting of the Japanese Circulation Society pada 2018 menunjukkan, nokturia berkaitan dengan hipertensi dan asupan garam berlebihan.
Sebagaimana dilansir dari Medical News Today, peneliti dari Tohoku Rosai Hospital Jepang menganalisis tekanan darah dan frekuensi kencing 3.749 penduduk setempat.