Berita Nagan Raya

Investor Bandung Wacanakan Buka Tambang Pasir di Krueng Tripa Nagan Raya, Publik Sambut Pro Kontra

Investasi yang akan dilakukan berupa galian/penambangan C (pasir) di Krueng Tripa dalam kawasan Kecamatan Tripa Makmur dan Darul Makmur.

Penulis: Rizwan | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
Presentasi investasi sebuah perusahaan untuk menambang pasir atau galian C di Aula Bappeda Nagan Raya, Rabu (17/2/2021). 

Laporan Rizwan | Nagan Raya

SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Investor asal Bandung, PT Indonesia Huahui Internasional (IHI) Group merencanakan investasi di Nagan Raya.

Investasi yang akan dilakukan berupa galian/penambangan C (pasir) di Krueng Tripa dalam kawasan Kecamatan Tripa Makmur dan Darul Makmur.

Rencana investasi itu dikatakan Direktur Utama PT IHI Group, Heru Sudrajat Raharjo, didampingi Direktur Samsul Bahri, dan Direktur Cabang Aceh, Faisal Rizal di sela-sela presentasi di Aula Bappeda Nagan Raya, Rabu (17/2/2021).

“Masih rencana. Kami masih menjajaki,” kata Heru kepada wartawan. Menurut Heru, terhadap rencana itu semua kelengkapan akan diurus, termasuk dukungan dari pemkab dan desa sehingga kegiatan tersebut dapat terlaksana.

Hanya saja, rencana investasi di bidang galian C ini disambut pro kontra publik Nagan Raya, lantaran bisa berimbas kepada dampak lingkungan.

Baca juga: VIDEO - Anak Temukan Orang Tuanya Setelah 20 Tahun, Sang Ayah Minta Maaf Hingga Rindu Ingin Bertemu

Baca juga: Fantastis! Ashanty Beberkan Tarif Manggung di Acara Wedding Bersama Anang Capai Ratusan Juta

Baca juga: Warga Tuban Jadi Miliarder dan Beli Mobil Serentak, Ini Proyek Kilang Minyak Pertamina di Daerah Itu

Sementara itu, presentasi PT IHI Group di Aula Bappeda nagan Raya itu, dihadiri Sekda Ardimartha, Kepala Bappeda T Kamaruddin, Kadis Penanamanan Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu T Raja Pahlawan, Asisten II Setdakab Amran Yunus, dan sejumlah kepala dinas.

Turut juga hadir Ketua Komisi III DPRK Nagan Raya, Zulkarnain, dan anggota Sulaiman TA, serta hadir sebanyak 14 keuchik dari Kecamatan Darul Makmur dan Tripa Makmur.

Dalam pertemuan itu sempat terjadi pro-kontra terkait tambang galian C yang akan dilakukan dalam skala besar dan massif.

Sejumlah pejabat Nagan Raya menyatakan dukungannya terhadap niat investor asal Bandung itu, dengan syarat kehadiran perusahaan harus benar-benar bermanfaat.

Namun sejumlah aparatur desa menolak kehadiran perusahaan karena daerah mereka merupakan langganan banjir sehingga tambang pasir dapat berdampak longsor.

Baca juga: Kepala Bappeda: Tingginya Angka Kemiskinan Aceh tak Bisa Disamakan dengan Daerah Lain

Baca juga: Proyek Jembatan Gigieng Senilai Rp 4,6 Miliar Diduga Bermasalah, Kejati Kantongi Calon Tersangka

Baca juga: Begini Cara Urus SKCK tanpa harus Datang ke Polres, Pakai Program SKCK Masuk Gampong, 3 Menit Siap

Ketua Komisi III mempertanyakan kenapa perusahaan harus menambang pasir di Krueng Tripa. Sebab, bebernya, selama ini tidak ada yang pernah menambang di sungai tersebut.

Apalagi daerah itu merupakan langganan banjir serta proses pengerukan pasir menggunakan kapal apakah dapat membahayakan.

Sekda Nagan Raya, Ardimartha mengatakan, presentasi perusahaan itui masih tahap awal dan sejauh ini belum ada izin yang dikeluarkan oleh pemkab.

"Jadi pertemuan ini guna didengarkan bersama kehadiran perusahaan investasi di Nagan Raya," papar Sekda Ardimartha.

Pada bagian lain, data yang diperoleh Serambinews.com menyebutkan, ada 14 desa yang masuk dalam rencana investasi tambang tanah pasir di Kecamatan Tripa Makmur.

Baca juga: Ada 7 Berkas Dokumen untuk Pendaftaran CPNS 2021, Bentuk PDF atau Jpeg/Jpg? Ini Penjelasannya

Baca juga: VIDEO Mahasiswa di Aceh Jaya Perakit Senjata Ditangkap, Mengaku Belajar dari Internet

Baca juga: Cegah Karhutla, BPBD Imbau Masyarakat Abdya Jangan Bakar Hutan Saat Buka Lahan

Desa itu meliputi Babah Lueng, Lueng Keube Jagat, Drien Tujoh, Kabu, Pasi Keume Dom, Neubokye Peutua Kadam, Neubokye Peutua Puteh, Mon Dua, Ujong Krueng, dan Panton Pange.

Sedangkan di Kecamatan Darul Makmur, desa yang masuk dalam kawasan investasi tersebut adalah Gelanggang Gajah, Kaye Unoe, Kuta Trieng, dan Lamie.

Direktur PT IHI Grup Cabang Aceh, Faisal Rizal menyatakan, mereka akan menjalankan semua aturan yang berlaku bila jadi investasi di Nagan Raya.

"Tentu rencana investasi ini serius, mengingat jumlah yang akan diambil sebanyak 9 juta kubik lebih tanah pasir sekitar 2 tahun," bebernya.

Baca juga: VIDEO Korps Paskhas TNI AU Latihan Terjun dari Ketinggian 8000 Kaki di Lanud SIM Blangbintang

Baca juga: Per 17 Februari 2021, Ini Jumlah Nakes di Lhokseumawe yang Sudah Divaksinasi Covid-19

Baca juga: BPBD Nagan Raya Larang Pekebun Bakar Lahan

“Kenapa di Krueng Tripa karena foto udara di sungai tersebut terbanyak. Jadi bahan tersebut akan digunakan dengan sejumlah keperluan,” pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved