Berita Banda Aceh
Kedubes AS Apresiasi Karya Investigasi di Aceh
Kedubes Amerika Serikat melalui Public Affairs Section (PAS) selama ini senantiasa mendukung program-program pengembangan kapasitas jurnalis.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Taufik Hidayat
Muhammad Nasir | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) bekerja sama dengan Komunitas Muda Aceh Melek Media (Komema) memfasilitasi peningkatan kapasitas jurnalis muda di Aceh mengenai reportase investigasi berbasis digital.
Kedubes AS ikut memberikan apresiasi atas karya liputan investigasi yang dihasilkan para jurnalis muda tersebut.
Kedubes Amerika Serikat melalui Public Affairs Section (PAS) selama ini senantiasa mendukung program-program pengembangan kapasitas jurnalis, demokrasi dan praktik tata kelola pemerintahan yang baik, serta isu pendidikan di seluruh Indonesia termasuk di Aceh.
Ketua Komema, Rahmat Saleh menyampaikan dari sejumlah usulan liputan yang masuk, diseleksi untuk mendapatkan judul dengan pendekatan investigasi yang layak untuk didanai.
Akhirnya dipilih dua karya investigasi yang mengangkat tema soal lingkungan dan pungli di birokrasi.
“Tersedia dua slot liputan yang didanai masing-masing senilai Rp 5 juta. Karya yang dipilih memperhatikan sejumlah kriteria antara lain, ide orisinil dari media, mengungkap tabir, tidak bertendensi politis atau pembunuhan karakter, fokus pada isu layanan publik multi sektor, bermanfaat untuk pencerahan publik dan laporan investigasinya dipublikan di media”, papar Rahmat.
Baca juga: Bawa 5 Kg Sabu, Mantan Anggota DPRK Pidie Jaya Ditangkap di Palembang
Baca juga: Bupati Sarkawi Ingatkan Pejabat tidak Bermain Game Higgs Domino
Baca juga: Cerita Ikang Fawzi Sempat Dikurung dan Dipasung saat Kecil, Ternyata Ini Penyebabnya
Kedua liputan terpilih tersebut adalah yang pertama berjudul “Lingkungan Terusik, Tamiang–Gayo Tembus Melalui Gunung Lesten yang diliput oleh media kanalinspirasi.com.
Liputan ini menitikberatkan pada potensi kerusakan lingkungan jangka panjang akibat dari pembukaan akses jalan baru yang menghubungkan dua kabupaten.
Di satu sisi, pembangunan jalan tersebut memberikan solusi kepada warga yang selama ini kesulitan akses dan lambannya pertumbuhan ekonomi. Namun disisi lain, rute jalan menggunakan lahan hutan produksi yang semula justru direncanakan pada hutan lindung serta dugaan sejumlah maladministrasi seperti tiadanya dokumen amdal.
Sementara karya kedua yaitu Menguak Dugaan Pungli Oleh Oknum Pejabat Pada Kontraktor Proyek Fisik di Bireun oleh media metroaceh.com”.
Liputan ini dinilai menarik dan penting karena menyangkut praktik pungli yang diduga sudah berlangsung lama dan mentradisi pada beberapa Dinas di Bireuen.
Baca juga: Setelah Terlibat Drama Kejar-kejaran, Polisi Kembali Temukan Sabu di Rumah Tersangka
Baca juga: Gegara Menyantap Daging Mentah, Puluhan Pasukan Garda Nasional AS di Gedung Capitol Jatuh Sakit
Baca juga: PBB Selidiki Kejahatan Perang di Tigray, Ethiopia dan Eriteria, Pembantaian Tanpa Pandang Bulu
Kedua judul ini terpilih karena memiliki konsen terhadap isu potensi kerusakan lingkungan akibat pembukaan akses jalan baru dan isu pelayanan publik berupa tata kelola proyek fisik yang bisa merugikan keuangan negara dan masyarakat.
Meskipun kedua usulan liputan investigasi yang didanai tersebut megandung resiko yang besar bagi jurnalis dan medianya.
“Namun keberanian untuk mengungkapkan dalam bentuk laporan naratif investigatif patut diapresiasi karena isu yang diangkat tergolong sensitif,” lanjut Rahmat.