Luar Negeri

Dinyatakan Meninggal setelah Kecelakaan Motor, Jasad Pria Ini Tiba-tiba Merinding dan Bergerak Lagi

Namun, petugas kamar mayat dibuat ketakutan saat jasad pria itu disentuh tiba-tiba kulitnya merinding dengan sendirinya.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
ilustrasi
Ilustrasi - Dinyatakan Meninggal Setelah Kecelakaan Motor, Jasad Pria Ini Tiba-tiba Merinding Saat Disentuh 

SERAMBINEWS.COM – Seorang pria dinyatakan meninggal oleh dokter setelah dirinya mengalami kecelakaan sepeda motor.

Kamudian, jasad pria ini dipindahkan ke kamar mayat untuk mengurusnya sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.

Namun, petugas kamar mayat dibuat ketakutan saat jasad pria itu disentuh tiba-tiba kulitnya merinding dengan sendirinya.

Dilansir dari Eva.vn, Jumat (5/3/2021), pria bernama Shankar Gombi, berusia 27 tahun terlibat kecelakaan sepeda motor di kota Mahalingapur, Karnataka, India pada Sabtu (27/2/2021)

Ia segera dilarikan ke rumah sakit swasta di kota Belagavi dalam keadaan kritis untuk mendapatkan perawatan intensif.

Tim dokter yang Shankar mengatakan bahwa organ vitalnya masih bekerja dengan normal.

Baca juga: Mayat Mengapung di Laut, Warga Medan Melapor ke BPBD Aceh Tamiang

Baca juga: Mayat Wanita Tanpa Busana Ditemukan, Diduga Tewas Usai Layani Pria, Ada Celana Dalam di Dekat Korban

Baca juga: Kasus Mayat Siswi SMA Dalam Plastik Sampah di Bogor, Polisi Periksa 7 Saksi, Termasuk Pacar Korban

Dokter pun menyebut masih ada kesempatan untuk bisa menyelamatkan nyawanya.

Shankar pun menjalani perawatan yang intesif di rumah sakit dalam dua hari.

Hingga pada Senin (1/3/2021), dokter menyatakan otak Shankar telah mati dan dia dinyatakan meninggal dunia.

Pihak rumah sakit pun memanggil keluarga Shankar ke rumah sakit untuk mengambil jenazah. 

Pada hari yang sama, jenazah Shankar dipindahkan ke kamar mayat rumah sakit pemerintah Mahalingapur di kota Bagalkote, untuk diotopsi dengan benar.

Sementara keluarga Shankar telah menyiapkan prosesi pemakaman sebelum pihak rumah sakit menyerahkan jenzahnya.

SS Galgali adalah dokter yang ditugaskan untuk melakukan otopsi.

Baca juga: Hasil Otopsi Mayat Ibu dan Anak di Aceh Timur, Tengkorak Kepala Pecah, Tulang Iga dan Rahang Patah

Baca juga: Siswi SMA Tewas Dibunuh, Mayat Dimasukkan dalam Plastik Sampah, Korban Sempat Pamit Belajar Kelompok

Saat dia mengemudi menuju rumah sakit sakit pemerintah Mahalingapur, dia menemukan ada spanduk di sudut kota yang mengumumkan kematian Shankar.

Setibanya di rumah sakit, ia langsung melakukan otipsi.

Dalam prosesnya, Galgali menemukan hal yang membuatnya ketakutan.

Ia melihat tubuh Shankar merinding saat disentuh.

Artinya, itu otak Shankar masih bekerja karena masih bisa merasakan sentuhan.

Galgali dengan cepat memeriksa dengan oksimeter denyut, kemudian memeriksa detak jantung Shankar dan menemukan bahwa itu berdetak sangat lemah.

Galgali mengatakan Shankar pada saat itu masih menggunakan ventilator.

Baca juga: Mayat Wanita Ditemukan Dalam Lemari Hotel, Polisi Buru Pria yang Check In dengan Korban

Baca juga: Diduga Dibunuh, Mayat Pedagang asal Aceh Utara Ini Ditemukan dalam Jurang di Tembolon Bener Meriah

Keluarga Shankar memberi tahu Galgali bahwa dokter di rumah sakit swasta memberi tahu mereka bahwa dia akan berhenti bernapas setelah alat bantu ventilator dilepas.

“Keluarganya telah diberitahu bahwa setelah ventilator dilepas, dia akan dinyatakan meninggal,” kata Galgali, dikutip dari Hindustan Times.

“Jadi, mereka juga mulai mempersiapkan pemakaman. Teman-temannya sudah memposting berita kematian itu di media sosial,” sambungnya.

Segera, Galgali melepas alat pernafasan dari tubuh Shankar, menunggu beberapa saat dan kaget melihat tangan Shankar bergerak.

Mengetahui bahwa Shankar masih hidup, Galgali segera menelepon untuk memberi tahu pihak keluarga dan memindahkan pasien ke rumah sakit lain.

Pada tanggal 2 Maret 2021, Galgali berkata bahwa dia telah menerima pemberitahuan bahwa kondisi kesehatan Shankar telah membaik dan statistiknya normal.

Shankar memiliki harapan untuk bertahan hidup. 

Baca juga: Warga Simpang Jernih Temukan Dua Mayat Wanita, Di Bawah Tempat Tidur Rumah Berceceran Darah

Baca juga: Fakta-fakta Penemuan Mayat Perempuan Tertancap Bambu, Korban Dikenal Pendian

Setidaknya, kata Galgali, ada sekitar 1.000 orang telah berkumpul di rumah sakitanya setelah mendapat kabar Shankar meninggal dunia.

"Saya telah melakukan lebih dari 400 bedah mayat dalam karir saya yang berusia 18 tahun tetapi tidak pernah melihat kasus seperti itu," tuturnya.

Untungnya, berkat penanganan yang tepat dari Galgali, Shankar bisa diselamatkan. 

Jika tidak dilakukan otopsi, kemungkinan besar Shankar akan ditempatkan di peti mati untuk dimakamkan tanpa ada yang tahu bahwa dia masih hidup.

Seorang petugas polisi Bagalkote, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan belum ada kasus yang didaftarkan karena mereka belum menerima pengaduan. 

“Untuk kasus kelalaian medis, Dinas Kesehatan harus segera meresponya,” ujarnya.

Pihak berwenang di rumah sakit swasta, tempat Shanka pertama kali dirawat, tidak dapat dihubungi untuk dimintai keterangan. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Baca Juga Lainnya:

Baca juga: Aneh Tapi Nyata, Ibu Ini Kaget Lihat Foto Anaknya yang Belum Lahir Ada dalam Album Foto Lama

Baca juga: Tangis dan Jeritan Ibu Mohon Bantuan Menyelamatkan Putrinya dari Kelompok Bersenjata PKK

Baca juga: Baru 2 Jam Bebas dari Penjara, Pria Ini Kembali Merampok hingga Ditangkap Polisi

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved