Kupi Beungoh
Membangun Kesadaran Situasional Melalui Ruang Perang
Pada saat Perang Dunia II, Perdana Menteri Inggris, Churchill, membangun Ruang Perang yang dikenal dengan The Cabinet War Rooms.
Meskipun tidak ada pengakuan, diskriminasi dan rasisme antar negara akan selalu ada.
Oleh karena itu perlu dicoba negosiasi investasi antar pengusaha dengan pengusaha yang didukung oleh pemerintah.
Kalaupun itu sulit ditembus toh masih ada investor dari komunitas muslim yang tersebar seantero dunia.
Tidak mesti dari muslim Timur Tengah, bisa juga dari muslim Eropa atau Amerika yang berjumlah lebih dari 38 juta jiwa.
Perlu diketahui, potensi konsumsi masyarakat muslim dunia dari berbagai sektor diperkirakan mencapai 3,2 triliun dollar AS (kompas,2/9/2020/).
Kita perlu membangun kesadaran situasional agar kita bisa memetakan potensi dan peluang.
Dan itu butuh perubahan dan perjuangan.
Karena tidak akan berubah suatu kaum kalau bukan kaum itu sendiri bersatu merubahnya.
Di dalam sebuah perubahan yang perlu dibangun adalah kesadaran. Untuk membangun kesadaran maka perlu diberlakukan Keadaan Perang.
Perang melawan kemiskinan, kebodohan, kerusakan lingkungan, ketidakadilan, dan ketertinggalan.
Ini akan memberi kesan tidak cilet-cilet.
Biasanya mendengar kata “perang” orang akan terkesan serius, persamaan nasib, dan berjuang bersama.
Senasib seperjuangan.
• Militer dan Polisi Myanmar Ancam dan Takuti Pengunjuk Rasa Melalui TikTok
Sebagian besar sejarah nenek moyang kita dilewati dengan berjuang.
Kesadaran situasional mereka sudah terbentuk sangat paten.
Setiap jengkal tanah kelahiran mereka dijaga dengan baik.
Kesadaran situasional ini telah mempertajam naluri intuisi mereka dalam menghadapi segala perubahan.
Berperang bagi mereka sama dengan berdagang.
Tahu kapan harus membeli kapan harus menjual.
Itulah sebabnya, bagi mereka dalam hidup ini kalau tidak menjadi pahlawan harus jadi pedagang.
Kebanggaan yang mereka miliki adalah kebanggaan berjuang.
Bukan kebanggaan konsumen seperti yang kita banggakan hari ini, yang selalu up to date dengan produk terbaru dari luar negeri.
Ruang perang bukan hanya fasilitas untuk kepentingan militer.
Kementerian Pertanian RI juga membangun Ruang Perang yang disebut Agriculture War Room (AWR).
Ruang Perang ini digunakan sebagai pusat komando strategis pembangunan pertanian dalam menggerakkan seluruh pelaku pertanian di Indonesia.
Dalam konteks Aceh, Ruang Perang akan bermanfaat untuk menyatukan berbagai pengetahuan atau informasi tentang potensi dan peluang yang selama ini dikelola sendiri sendiri.
Ibarat puzzle yang belum tersusun, kita tercerai berai di kotak yang sama.
Maka perlu ruang untuk menyusun kembali puzzle itu.
Melalui Ruang Perang kita bisa menabuh genderang perang melawan keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan, dan ketidakadilan.
Di Ruang Perang generasi tua dan generasi muda dapat berembuk membangun sebuah kesadaran yang dibantu oleh teknologi.
Sebuah kesadaran yang mampu menghadapi dalam segala situasi.
Baca juga: VIDEO Helikopter Militer Turki Jatuh, 11 Tentara Meninggal dan 2 Luka luka
Penutup
Secara alami manusia akan terus mencari tahu cara untuk memperbaiki situasi di mana mereka berada.
Ketika melihat jalanan macet, kita akan mencari tahu jalan mana yang dapat menghindari kemacetan.
Saat kebelet di pasar, kita akan mencari tahu di mana lokasi WC umum.
Ini adalah fitrah manusia pemberian Allah SWT.
Kesadaran situasional adalah konsep Nabi Ibrahim AS dalam mencari Tuhannya.
Tidak ada jalan ke masa depan tanpa orientasi dan navigasi. Jadi harus pintar-pintar membaca situasi.
Wallahu A’lam Bishawab.
*) PENULIS adalah Peminat Teknologi Digital, berdomisili di Aceh Besar. Email hamrizal2002@yahoo.com
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.