Berita Lhokseumawe
Dinsos Lhokseumawe Razia Gepeng, Lima Gelandangan dan Pengemis ‘Diangkut’ Termasuk Seorang Anak
Sebanyak 5 pengemis dan gelandangan (gepeng) diangkut ke Kantor Dinas Sosial Kota Lhokseumawe setelah terjaring razia gepeng, Senin (15/3/2021) malam.
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Saifullah
Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE - Sebanyak lima pengemis dan gelandangan (gepeng) diangkut ke Kantor Dinas Sosial Kota Lhokseumawe setelah terjaring razia gepeng pada Senin (15/3/2021) malam.
Razia yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial dan Satpol PP Kota Lhokseumawe itu bertujuan untuk menciptakan kenyamanan dan ketertiban.
Karena kehadiran gepeng yang berkeliaran di sejumlah titik dalam Kota Lhokseumawe tersebut kerap meresahkan masyarakat.
Kepala Dinas Sosial Kota Lhokseumawe, Ridwan Djalil, Selasa (16/3/2021), mengatakan, penertiban gepeng dilaksanakan karena penyandang masalah sosial itu sudah mulai menjamur di Kecamatan Banda Sakti dan Muara Dua.
"Ada lima gepeng yang kita angkut. Mereka diamankan saat berkeliaran di trotoar-trotoar jalan, kawasan pertokoan, café, dan persimpangan lampu merah, bahkan satu di antaranya anak-anak," kata Ridwan Djalil.
Baca juga: Kasus Siswi Madrasah Melahirkan di Sekolah, Pemuda Ini Siap Bertanggung Jawab dan Menikahi Korban
Baca juga: Jika Jabatan Presiden 3 Periode, Pengamat Ini Siap Deklarasikan Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024
Baca juga: VIDEO Kisah Nek Nursiah di Pasar Suboh Lueng Putu, Jualan Gulee Jampue Selama 40 Tahun
Menurutnya, razia penertiban gepeng sengaja dilakukan di malam hari, karena pada saat tersebut merupakan puncak keramaian yang kerap dimanfaatkan mereka untuk mengemis.
"Sebenarnya prioritas dalam razia kali ini adalah anak-anak. Namun pada malam ini, kita lihat gepeng tidak banyak berkeliaran, entah mereka sudah mengetahui ada razia ini," paparnya.
Setelah diamankan, para gepeng didata dan diberi pembinaan yang meliputi pembinaan mental dan keagamaan/rohani. Selanjutnya baru dipulangkan ke rumah masing-masing.
"Setelah dilakukan pembinaan, para gepeng kita minta tidak mengulangi lagi profesi yang sama di Kota Lhokseumawe," ujarnya.
Ridwan mengaku, pihaknya sudah berulang kali melakukan penertiban dan pembinaan, namun gepeng dan anak jalanan masih saja berkeliaran di Kota Lhokseumawe, bahkan dengan jumlah yang semakin meningkat.
Baca juga: APBK Aceh Utara Tahun 2021 Berkurang Rp 107 Miliar, Ini Sebabnya
Baca juga: 30 Pemandu Wisata Siap Temani Wisatawan Mendaki Gunung Burni Kelieten
Baca juga: Kembali Bertambah, Pasien Meninggal Akibat Covid-19 di Aceh Tamiang Menjadi 22 Orang
"Masalah gepeng memang sudah menjadi fenomena, mereka yang terjaring dalam razia rata-rata wajah lama," paparnya.
Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat yang ingin berbagi rejeki agar menyalurkan secara langsung ke tempat-tempat resmi seperti panti asuhan dan lainnya.
"Sejauh masyarakat masih mau memberi kepada gepeng di jalanan, ini menjadi persoalan yang dilematis karena membuat gepeng semakin menjamur," sebutnya.(*)