Penjual Senjata

Muchsin Kamal Penjual Senjata ke Penyerang Mabes Polri Jadi Tersangka, Kini Dijerat UU Darurat

Dia mengatakan, saat ini Muchsin Kamal disangka melanggar pasal dalam UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951.

Editor: Imran Thayib
Kolase Serambinews.com/ Istimewa
Zakiah Aini dan Airgun 

Dia pernah mengenyam pendidikan dan latihan militer (teroris) di Bukit Jalin, Jantho pada 2010 silam.

Namun begitu, Alchaidar tampaknya yakin kalau Muchsin Kamal tidak terlibat dalam jaringan terror yang menyasar Mabes Polri tersebut.

Alasannya, menurut pengamat terorisme itu, pengusaha muda tersebut sangat anti dengan ISIS atau Islamic State of Iraq and Syam.

Sebaliknya, terduga teroris ZA yang ditembak mati petugas kepolisian saat menyerang Mabes Polri disebut-sebut berafiliasi dengan ISIS.

"Benar dia eks Jalin, tapi tidak lama, hanya dua hari ikut latihan, setelah itu pulang," kata Alchaidar yang juga Dosen Antropologi Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe ini.

Meski dua hari, namun Muchsin Kamal tetap mendapat hukuman selama delapan tahun.

Menurut Alchaidar, tersangka sempat menjalani hukuman di Lapas Banda Aceh.

"Dia cuma ikut latihan selama dua hari, tapi hukumannya 8 tahun penjara," kata Alchaidar. 

Alchaidar memastikan Muchsin Kamal 'alumni' Jalin setelah mengonfirmasi hal itu kepada para eks anggota Jalin lainnya.

Minggu (4/4/2021), Alchaidar kembali memberi komentarnya terkait sosok Muchsin Kamal yang sudah diboyong ke Jakarta, sejak kemarin.

Alchaidar mengungkap sosok Muchsin Kamal. Menurutnya, Muchsin Kamal lahir di Lampoih Saka, Peukan Baroe, Pidie 6 Juli 1991 (data yang diperoleh Serambinews.com menyebutkan tahun 1992).

Menurut Alchaidar, Muchsin Kamal adalah seorang saudagar muda yang hebat.

"Seperti kebiasaan pedagang di wilayah Pidie yang taat beragama dan rasional dalam mengelola bisnis, dia sangat sukses dalam berbagai bisnis: perkebunan sawit, dagang air softgun, jual beli bedil angin, dan perkebunan alpukat," tukas Alchaidar.

Baca juga: Mantan Laksamana Turki Ditangkap, Ingin Geser Kebijakan Luar Negeri, Beralih ke China dan Rusia

Baca juga: 661 Hafidz Terima Beasiswa dari Baitul Mal Aceh

Baca juga: Bertambah 13 Pasien Positif Covid-19 di Aceh, Satu Meninggal, Berikut Data Lengkap, Termasuk Sembuh

Perkebunan dan bisnis penjualan alpukat yang dijalani Muchsin, beber Alchaidar, terbilang cukup sukses. 

Bisnis kebun alpukat ini bahkan bisa menampung dan memperkerjakan banyak eks kombatan GAM.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved