Sebaiknya Orangtua Jangan Beri SKM untuk Bayi dan Anak-anak, Ini Sebab dan Dampaknya
Koordinator Presidium Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA) sekaligus Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Nia Umar, mengaku merasa priha
Koordinator Presidium Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA) sekaligus Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Nia Umar, mengaku merasa prihatin atas kondisi ini.
SERAMBINEWS.COM - Hingga kini ternyata masih banyak ibu-ibu di Indonesia memberikan susu kental manis (SKM) kepada bayi dan anak-anak mereka.
Koordinator Presidium Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA) sekaligus Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Nia Umar, mengaku merasa prihatin atas kondisi ini.
Nia Umar mengatakan SKM itu tidak boleh diberikan kepada bayi dan anak-anak karena kandungan gulanya sangat tinggi.
“Sebetulnya memang kondisi ini sangat memprihatinkan, karena sebenarnya susu kental manis itu tidak boleh diberikan kepada bayi dan anak.
Itu hanya untuk toping buat makanan seperti es campur ataupun buat kopi. Itu pun sebenarnya tinggi gula sekali.
Baca juga: Cara Aman dan Efisien Belanja Online, Pastikan Situs Web Hingga Jaringan, Jangan Pakai Wifi Gratis
Jadi, memang sangat disayangkan jika masih banyak ibu yang memberikannya kepada anak-anak, apalagi bayi mereka,” ujar Nia dalam keterangannya.
Menurut dia, konsumsi minuman dengan kadar gula sangat tinggi seperti SKM ini merupakan indikator asupan makanan yang buruk, karena merupakan konsumsi yang tinggi kalori.
Kalori yang didapat dari gula memberikan nilai gizi yang rendah yang menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sehat.
“Jadi, tingginya kadar gula pada SKM membuat produk ini tidak sehat untuk dikonsumsi terutama oleh balita, anak-anak dan remaja, karena risiko kerusakan gigi, obesitas dan penyakit degeneratif yang akan terbawa sampai dewasa,” katanya.
Menurut Standard Nasional Indonesia (SNI) 01-2971-1998, Susu Kental Manis adalah produk susu berbentuk kental yang diperoleh dengan menghilangkan sebagian air dari susu segar atau hasil rekonstitusi susu bubuk berlemak penuh.
Baca juga: Ngopi Bisa Hilangkan Kantuk, Menyegarkan, Tapi Jika Terlalu Banyak Mengonsumsinya Bisa Berdampak Ini
Bisa juga dikatakan hasil rekombinasi susu bubuk tanpa lemak dengan lemak susu/lemak nabati, yang telah ditambah gula, dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan lain yang diizinkan.
Kandungan gula pada SKM menurut ketentuan SNI adalah 43-48%, yang merupakan gula yang ditambahkan.
“Jadi, SKM sama sekali tidak bisa ditempatkan sejajar dengan susu sebagaimana dipahami secara umum,” ucap Nia.
Karenanya, dia mengatakan penting bagi masyarakat khususnya para ibu untuk membentuk pola makan sehat dalam keluarga, yang tentunya dimulai dengan memberi arahan tentang pola makan yang baik dan benar pada anak-anak sejak dini sebagaimana telah dipaparkan dalam tumpeng gizi seimbang.