Kupi Beungoh
Ekonomi Gampong Bakongan: Aceh, ‘Daerah Modal’ Sawit & Kebutuhan Minyak Nabati Global Abad XXI (IV)
Asbabun nuzul kelapa sawit yang ditanam di Bakongan hari ini sesungguhnya punya sejarah panjang.
Menggunakan istilah Aceh sebagai daerah modal kelapa sawit nasional seolah tampak berlebihan, karena terlalu sering daerah ini dikaitkan dengan istilah itu.
Tentang kelapa sawit, memang itulah kenyatan sejarahnya, dan karenanya tidak perlu risih untuk menyebutnya.
Untuk menjadi catatan, banyak kalangan yang tidak tahu bahwa budidaya pertama kelapa sawit di Indonesia dimulai di Aceh pada akhir abad ke 19.
Dengan modal awal 4 biji kelapa sawit dari Afrika yang dibawa pengurus Kebun Raya Bogor dan ditanam di sana, akhirnya kelapa sawit dibawa ke Aceh.
Adalah dua pengusaha Belgia, Adrian Hallet dan K.Schadt yang mengambil lokasi Sungai Liput untuk penanaman pertama seluas 30 hektare yang kemudian ditambah menjadi 1,500 hektare pada tahun 1911.
Jumlah ini terus bertambah pada tahun-tahun berikutnya menjadi lebih dari 5000 hektare.
Sesuai dengan lokasinya ia menamakan perusahaannya Sungai Liput Cultuur Maatschappij.
Hallet sendiri adalah seorang insinyur pertanian yang menjadi pebisnis kebun yang berhasil di Afrika, yang kemudian pindah ke Selangor Malaysia, dan membuka kebon sawit dengan sukses.
Perusahaan yang hari ini dikenal dengan PT.Socfindo, bermula dari apa yang dikerjakan oleh Hallet di Sungai Liput, kabupaten Aceh Tamiang.
Kesesuaian agroklimat sawit di Sungai Liput dengan produktivitasnya yang tinggi membuat Hallet dan kawan-kawanya terkagum-kagum.
Bahkan dalam catatannya ia menyebutkan produktivitas sawit kawasan Sungai Liput jauh lebih tinggi dari negeri asalnya di negara-negara Afrika Barat hari ini.
Pilihan Sungai Liput sebagai lokasi moyang PT Socfindo tidak salah, karena dalam sejarahnya sebagian besar kawasan-kawasan paling subur dan sangat cocok dengan kebutuhan agroklimat sawit di Sumatera Utara dan Aceh.
Tidak mengherankan kalau belasan lokasi kebun Socfindo hari ini di Sumatera Utara adalah lokasi-lokasi terbaik yang dimilikinya.
Pilihan lokasi-lokasi terbaik PT Socfindo di Aceh hari ini- selain Sungai Liput yang tersebar di tiga tempat di pantai Barat Selatan Aceh adalah bukti nyata tentang keunggulan agroklimat yang dimilkinya.
Pilihan terhadap lokasi Seunagan, Seumayam, dan Lae Butar adalah sebuah pernyataan akademik dan bisnis betapa kawasan itu memang kawasan yang paling cocok dan menguntungkan untuk komoditi ini.
Baca juga: Ekonomi Gampong: Bakongan, Barsela, Reaganomics, dan Kekeliruan Sri Mulyani (I)
Baca juga: Ekonomi Gampong: Bakongan, Barsela, Reaganomics, dan Kekeliruan Sri Mulyani (II)
Baca juga: Ekonomi Gampong Bakongan: Rezim Transnasional Komoditi Sawit dan Reaganomics di Barsela (III)