Kupi Beungoh
Ekonomi Gampong Bakongan: Menanam Jagung di Kebun Sawit, Tesis Denys Lombard Benar di Trumon (IX)
Penanaman jagung telah membuat gulma di kebun sawit terkontrol, apalagi dengan kehadiran petani setiap hari ke lahan jagung dan sawit itu.
Hal itu telah terjadi ketika lada, tiga abad yang lalu, dan kini terjadi lagi ketika sawit.
Uniknya,kedua komoditi itu adalah komoditi strategis global pada masanya.
Lada adalah komoditi global selama tiga abad lebih yang bahkan membuat perusahaan dan negara-negara Eropa melakukan perdagangan dan penaklukan di bagian Timur dunia, umumya di wilayah Nusantara.
Komoditi sawit yang diperkenalkan pada abad ke 20 dari Afrika, yang di dalam perjalananya menjadi alternatif lemak nabati kompetitif di pasar global.
Dengan segala kelebihan biologi dan produktivitas yang dimilkinya, komoditi sawit bahkan diperkirakan akan menjadi andalan konsumsi lemak nabati global dominan saat ini dan dimasa yang akan datang.
Tidak hanya itu, berbeda dengan perdagangan lada tiga abad yang lalu yang berurusan dengan uang, perang, dan kekerasan, komoditas sawit hari ini mampu melahirkan sebuah rezim transnasional yang saling berkerjasama untuk memperoleh keuntungan masing-masing, terutama pada setiap rantai pasok komoditi.
Mitos malas pribumi yang ditulis oleh ilmuwan kolonial barat dan dibantah oleh Alatas dan Lombard, sebenarnya sudah terbantahkan jauh hari sebelum penjajah datang ke Nusantara.
Cerita Trumon prakolonial tentang sebuah negeri yang sangat subur dan cocok untuk lada.
Negeri subut yang penduduknya jarang justru menjadi kawasan didatangi oleh migran dari berbagai wilayah Aceh, dan luar Aceh.
Kedatangan migran ke wilayah Trumon pada masa itu sangat terkait dengan ketrampilan bercocok tanam lada-karena migran itu umumnya dari kawasan penghasil lada pantai Timur Aceh, dan Pantai Sumatera Barat-.
Dinamika antara kesuburan lahan, migran berikut dengan pengetahuan dan ketrampilan budidaya ladanyang dimilikinya, dan adopsi budidaya lada oleh masyarakat lokal, menjadikan Trumon sebagai salah satu sentra lada Aceh dan pantai Barat Sumatera yang dikenal mancanegara.
Lada sebagai komoditi yang membawa kemakmuran bahkan membuat kerajaan Trumon menjadi salah satu kerajaan terkuat di pantai barat Aceh, yang menjadi andalan daerah bawahan dari Kerajaan Aceh Darussalam.
Puluhan ribu pikul lada setiap tahun dikeluarkan dari kawasan ini yang mencakup kawasan Bakongan dan Singkil.
Persoalan pribumi malas seperti label yang ditolak oleh Lombard dan Alatas untuk kedua komoditi ini menjadi tidak berlaku di Trumon.
Yang terjadi adalah penetrasi pasar-dan bahkan pasar global untuk kedua komoditi itu telah membuat perilaku ekonomi masyarakat lokal berobah.