Buktikan Asal-Usul Covid-19, AS Pakai Superkomputer Ungkap Data Genetik 22.000 Sampel Virus Wuhan
Para penyelidik baik di dalam maupun di luar pemerintah AS telah lama mencari data genetik dari 22.000 sampel virus yang sedang dipelajari di Wuhan.
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Badan intelijen AS sedang menggali ‘harta karun’ berupa data genetik yang bisa menjadi kunci untuk mengungkap asal usul virus corona.
Katalog informasi raksasa ini berisi cetak biru genetik yang diambil dari sampel virus yang dipelajari di laboratorium di Wuhan, Cina, yang diyakini beberapa pejabat sebagai sumber wabah Covid-19.
Tidak jelas persis bagaimana atau kapan badan intelijen AS memperoleh akses ke informasi tersebut, tetapi mesin yang terlibat dalam pembuatan dan pemrosesan data genetik semacam ini dari virus biasanya terhubung ke server berbasis cloud eksternal -- membuka kemungkinan bahwa mereka diretas, kata sebuah sumber CNN.
Namun, menerjemahkan segunung data mentah ini menjadi informasi yang dapat digunakan -- yang hanya merupakan satu bagian dari upaya 90 hari komunitas intelijen untuk mengungkap asal-usul pandemi -- menghadirkan berbagai tantangan, termasuk memanfaatkan kekuatan komputasi yang cukup untuk memproses semuanya.
Untuk melakukan itu, badan intelijen AS mengandalkan superkomputer di Laboratorium Nasional Departemen Energi, kumpulan dari 17 lembaga penelitian elit pemerintah.
Ada juga masalah tenaga kerja. Badan intelijen tidak hanya membutuhkan ilmuwan pemerintah yang cukup terampil untuk menafsirkan data pengurutan genetik yang kompleks dan yang memiliki izin keamanan yang tepat, mereka juga perlu paham bahasa Mandarin, karena informasi tersebut ditulis dalam bahasa Cina dengan kosakata khusus.
"Jelas ada ilmuwan yang (keamanan) dibersihkan," kata salah satu sumber yang akrab dengan intelijen kepada CNN.
Baca juga: Profesor di Yaman Tewas Ditembak Kelompok Bersenjata, Sempat Kritik Houthi di Medsos
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat lagi, Warga Wuhan Terancam Lockdown Lagi Hingga Terjadi ‘Panic Buying’
Baca juga: Partai Republik AS Tuduh China Simpan Virus Corona di Gua Provinsi Yunnan, Sebelum Meledak di Wuhan
"Tapi yang berbahasa Mandarin yang dibersihkan? Itu kolam yang sangat kecil. Dan bukan sembarang ilmuwan, tapi yang berspesialisasi dalam bio? Jadi Anda bisa melihat betapa cepatnya ini menjadi sulit."
Pejabat yang melakukan tinjauan 90 hari berharap informasi ini akan membantu menjawab pertanyaan tentang bagaimana virus berpindah dari hewan ke manusia.
Membuka misteri itu sangat penting untuk akhirnya menentukan apakah Covid-19 bocor dari laboratorium atau ditularkan ke manusia dari hewan di alam liar, kata berbagai sumber kepada CNN.
Fakta Singkat Garis Waktu Wabah
Para penyelidik baik di dalam maupun di luar pemerintah telah lama mencari data genetik dari 22.000 sampel virus yang sedang dipelajari di Institut Virologi Wuhan.
Data itu dihapus dari internet oleh pejabat China pada September 2019, dan China sejak itu menolak untuk menyerahkan ini dan data mentah lainnya tentang kasus awal virus corona ke Organisasi Kesehatan Dunia dan AS.
Baca juga: China Perintahkan Pengujian Massal Covid-19 di Wuhan, Tempat Awal Virus Corona Meledak
Baca juga: Panglima TNI Sebut Indonesia Sedang Berperang Lawan 3 Varian Virus Covid-19, Wuhan, Inggris, Delta
Baca juga: Terungkap Penyebab Lionel Messi Hengkang, Ternyata Barcelona Desak Turun Gaji hingga 70 Persen
Pertanyaan bagi para penyelidik adalah apakah WIV atau laboratorium lain di China memiliki sampel virus atau informasi kontekstual lainnya yang dapat membantu mereka melacak sejarah evolusi virus corona.
Dua ilmuwan yang mempelajari virus corona mengatakan kepada CNN bahwa mereka skeptis bahwa ada data genetik baik dalam tahap 22.000 sampel atau basis data lain dari WIV yang belum diketahui oleh para ilmuwan.