Kajian Islam
Amalan Menghapus Dosa, Seperti Dalam Kisah Asiyah Istri Fir'aun yang Bertaubat
Bagaimana seorang hamba membersihkan diri dari dosa-dosa, amalan apakah yang mesti dilakukan? Seperti kisah Asiyah istri Fir'aun yang bertaubat.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Amirullah
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, "Tuhan kami adalah Allah," kemudian mereka tetap istikamah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan mereka tidak (pula) berdukacita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan," (QS. Al-Ahqaaf: 13-14).
Baca juga: Ibu Jual Anak Gadis ke Pria Selama 7 Tahun, Sang Anak Tak Menolak Takut Dosa, Kini Divonis 4 Tahun
Sungguh, jika kita benar-benar beriman kepada Allah dan tetap dalam keadaan beriman kepada-Nya sampai ajal menjemput, maka Allah akan memberikan pahala yang besar kepada kita.
Di antaranya Allah akan mengampuni dosa-dosa kita, menghapus kesalahan-kesalahan kita, dan memasukkan kita ke dalam surga.
Sebaik-baik pelajaran adalah kisah yang terdapat di dalam kitab suci Alquran dan Sunnah.
Pada suatu waktu, Nabi Musa as., mendapat undangan sekaligus tantangan dari raja Mesir, Fir'aun untuk adu kekuatan antara Nabi Musa as dengan para tukang sihir istana. Setelah berjalan beberapa waktu lamanya, akhirnya Nabi Musa as, dapat mengalahkan para tukang sihir tersebut.
Asyiah, istri Fir'aun yang sebenarnya sudah beriman kepada Allah, turut menjadi saksi atas kesuksesan Nabi Musa as sehingga bertambah iman yang sudah ada di hatinya.
Sebenarnya, Asyiah memang sudah beriman kepada ajaran Nabi Musa as, sejak lama, tanpa sepengetahuan suaminya.
Namun, sepandai-pandainya Asyiah menyembunyikan keimanannya, akhirnya Fir'aun mengetahuinya juga. Mengetahui istrinya beriman kepada ajaran Nabi Musa as, Fir'aun menjadi sangat murka dan kemudian menjatuhkan hukuman berat kepada istrinya.
Baca juga: Pengakuan Seorang Anak yang Dijual Ibunya Selama 7 Tahun, Tak Melawan Karena Takut Dosa
Fir'aun kemudian memanggil para algojonya untuk memberikan siksaan pada Asyiah, yang olehnya telah dianggap murtad karena keluar dari agama nenek moyangnya.
Dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa tubuh Asyiah di telentangkan di atas pasir gurun, di bawah terik mentari yang membara. Kedua tangan dan kakinya diikat pada patok-patok kayu yang ditancapkan di tanah agar ia tidak dapat bergerak sama sekali.
Wajah Asyiah yang telanjang tanpa penutup dihadapkan langsung ke arah sinar matahari. Melihat istrinya kesakitan menahan siksa, Fir'aun bukannya kasihan namun justru semakin menambah siksaannya.
Katanya, "Wahai Asyiah, sungguh, kamu pasti tidak akan pernah tahan dengan semua siksaanku ini, tubuhmu akan hangus terpanggang mentari dan kamu pasti akan cacat seumur hidup dengan cambukan para algojoku. Asyiah, jika kamu ingin aku menghentikan semua siksaan ini, kembalilah kamu pada keyakinan nenek moyang kita, sembah aku dan tinggalkan ajaran Musa, sebelum terlambat."
Dengan sikap tenang, sambil sesekali meringis menahan sakit, Asyiah menjawab perkataan suaminya, "Wahai suamiku, sungguh, sampai mati pun aku tidak akan pernah meninggalkan keyakinan ini. Inilah agama yang benar, yang dibawa oleh orang yang juga benar. Berimanlah engkau kepada Allah dan ikutilah ajaran Musa agar engkau selamat. Sungguh, dia adalah orang yang benar."
Baca juga: Puasa Arafah Dapat Menghapus Dosa Setiap Muslim, Buya Yahya: Kalau Gede Harus Ada Taubat Khusus
Mendengar jawaban tersebut, Fir'aun semakin bertambah murka. la tambah siksaannya semakin kejam.
Namun, Allah tidak pernah membiarkan hamba-Nya menderita akibat ulah tangan durjana. Setiap kali para algojo memanggang tubuh Asyiah di atas pasir gurun yang membara, segera Allah menyuruh malaikat untuk menutup sinar matahari, sehingga langit menjadi teduh dan Asyiah tak merasakan sengatan mentari yang membakar.