Kesehatan

Cara Hitung Berat Badan Ideal, Ketahui di Angka Berapa Masuk Obesitas, Bahaya, dan Cara Menanganinya

Ukuran rasio pinggang dan panggul yang sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ialah tidak melebihi 0,85 untuk wanita dan maksimal 0,9 untuk pr

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Zaenal
Di Angka Berapa Berat Badan Sudah Termasuk Obesitas? Ukur dengan 3 Metode Ini. 

SERAMBINEWS.COM - Obesitas adalah salah satu gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai.

Ini tidak lain karena risiko yang diakibatkan obesitas sangat berbahaya.

Obesitas dapat dipahami sebagai penumpukan lemak secara berlebihan dalam tubuh.

Dalam banyak kasus, obesitas telah terbukti menimbulkan komplikasi penyakit serius lainnya, mulai dari diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, penyakit jantung hingga jenis-jenis kanker tertentu.

Oleh sebab itu, baik pada orang dewasa atau anak-anak, jangan sepelekan apalagi membiarkan begitu saja jika pembacaan berat badan menunjukkan angka yang berlebihan.

Tapi sayangnya, ada banyak orang yang mungkin masih belum menyadari apakah dirinya mengalami obesitas atau tidak.

Ini mungkin karena mereka belum mengetahui berapa pembacaan berat badan yang sudah dikategorikan obesitas.

Jika termasuk salah satunya, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan status gizi untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh Anda.

Baca juga: Solusi Atasi Obesitas dan Keracunan Regulasi, Kemendagri Ciptakan Aplikasi e-Perda

Baca juga: Cegah Obesitas pada Anak, Ini 5 Hal yang Harus Dilakukan Orang Tuanya

Selain melakukan pemeriksaan laboratorium dengan mengecek darah dan fungsi organ lain, obesitas juga bisa diketahui lewat pengukuran di bagian tubuh tertentu.

Pengukuran ini juga bisa dilakukan sendiri di rumah lewat beberapa metode berikut.

Cara mengukur obesitas

Melansir dari Kompas.com, ada 3 metode pengukuran yang bisa dipilh untuk mengetahui apakah tubuh mengalami obesitas atau tidak.

1. Indeks massa tubuh (IMT)

IMT atau body mass index (BMI) adalah indikator umum yang kerap digunakan untuk mengklasifikasikan berat badan ideal.

Melalui metode penghitungan IMT, Anda dapat memperoleh informasi dasar tentang berat badan ideal dan tidak ideal.

Angka yang muncul dari hasil penghitungan IMT bisa dijadikan tanda peringatan untuk menghindari bahaya penyakit akibat obesitas.

Berikut rumus mengihitung IMT:

IMT = berat badan dalam satuan kg/(tinggi badan dalam satuan meter)²

Baca juga: Hati-hati! Orang Kurang Tidur Rentan Terkena Obesitas dan Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Untuk klasifikasi berdasarkan IMT, menurut Permenkes RI No. 41 tahun 2014 tentang Peroman Gizi Seimbang yaitu:

  • BB kurang: <18,5
  • Normal: 18,5 – 25
  • Gemuk (overweight): >25-27
  • Obesitas: >27

Sedangkan, klasifikasi IMT menurut Asia Pasifik (2000) adalah:

  • BB kurang: <18,5 (risiko penyakit rendah)
  • Normal: 18,5 – 22,9 (risiko penyakit rara-rata)
  • BB lebih: >23 (risiko penyakit meningkat)
  • Pre-obesitas: 23-24,9 (risiko penyakit meningkat)
  • Obesitas derajat 1: 25-29,9 (risiko penyakit sedang)
  • Obesitas derajat 2 : >30 (risiko penyakit berat)

Jadi, misalnya seseorang memiliki berat badan 76 kilogram dan tinggi badan 158 cm, maka besar IMT-nya adalah 76 dibagi (1,58x1,58)= 30,4.

Karena hasil perhitungan IMT-nya lebih dari 30, orang itu dapat dikatakan sudah mengalami obesitas.

Bagi kebanyakan orang, IMT bisa memberikan perkiraan lemak tubuh yang masuk akal.

Namun, IMT tetap saja tidak secara langsung mengukur lemak tubuh.

Sehingga pada beberapa orang, seperti atlet berotot mungkin memiliki IMT dalam kategori obesitas meskipun mereka tidak memiliki kelebihan lemak tubuh.

Baca juga: Tips Menurunkan Berat Badan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bapak dan Ibu Bisa Coba 8 Cara Ini di Rumah

2. Menggunakan rumus Broca

Metode kedua yang bisa dipilih untuk mengukur obesitas yaitu dengan menggunakan rumus Broca.

Pria dan wanita memiliki komposisi tubuh berbeda.

Pria lebih banyak memiliki massa otot dibandingkan wanita, sedangkan wanita lebih banyak memiliki komposisi lemak dalam tubuhnya.

Menghitung berat badan ideal berdasarkan jenis kelamin dengan menggunakan rumus Broca bukanlah hal yang baru.

Cara menggunakan rumus yang ditemukan oleh Pierre Paul Broca ini pun terbilang mudah.

Adapun rumus yang dipakai yaitu

  •  Wanita

Untuk wanita, rumus mengukur berat badan ideal menggunakan yaitu:

Berat badan ideal (kg) = [tinggi badan (cm) – 100] – [(tinggi badan (cm) – 100) x 15%]

Jadi, misalnya seorang wanita memiliki tinggi badan 160 cm, maka berat badan yang ideal sesuai dengan rumus Broca adalah 60 - 9 = 51 kg.

  • Pria

Sedangkan pada pria, rumus mengukur berat badan ideal menggunakan yaitu:

Berat badan ideal (kg) = [tinggi badan (cm) – 100] – [(tinggi badan (cm) – 100) x 10%].

Sebagai contoh, jika seorang pria memiliki tinggi badan 170 cm, maka berat badan normal untuknya sesuai dengan rumus Broca adalah 70 - 7 = 63 kg.

Baca juga: Minum Air Putih 8 Gelas Sehari Bisa Turunkan Berat Badan, Benarkah? Simak Ulasan Ini

3. Rasio lingkar pinggang (waist) dan panggul (hip)

Menghitung rasio lingkar pinggang dan pinggul adalah cara yang bisa dilakukan untuk mengukur obesitas tanpa mempertimbangkan berat badan.

Jika ingin menggunakan cara ini, hal pertama yang perlu dilakukan yaitu mengukur terlebih dahulu lingkar pinggang dan lingkar panggul dalam centimeter.

Nilai yang didapat tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus berikut:

W/H ratio = lingkar pinggang/lingkar pinggul

Untuk klasifikasi W/H rationya yaitu:

  • Pria

>1,0: risiko penyakit berat

0,9-1,0: risiko penyakit sedang

<0,9: risiko penyakit rendah

  • Wanita

>0,85: risiko penyakit berat

0,8-0,85: risiko penyakit sedang

<0,8: risiko penyakit rendah

Ukuran rasio pinggang dan panggul yang sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ialah tidak melebihi 0,85 untuk wanita dan maksimal 0,9 untuk pria.

Jika memiliki perhitungan angka lebih dari itu, maka bisa dikategorikan mengalami obesitas.

Menurut protokol pengumpulan data WHO, lingkar pinggang harus diukur di titik tengah antara margin bawah tulang rusuk terakhir yang teraba dan bagian atas puncak iliaka dengan memakai pita meteran.

Sedangkan lingkar pinggul harus diukur di sekitar bagian terlebar dari bokong dengan pita sejajar dengan lantai.

Beberapa pihak menilai menghitung rasio lingkar pinggang dan punggul adalah cara terbaik untuk menentukan tingkat obesitas karena lebih berfokus pada pengukuran lemak perut.

Lemak perut terdapat di area sistem endokrin yang mengeluarkan hormon dan bahan kimia terkait perkembangan berbagai penyakit. (Serambinews.com/Yeni Hardika)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Berapa Berat Badan yang Termasuk Obesitas?

BERITA KESEHATAN LAINNYA

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved