Breaking News

Kesehatan

Benarkah Tidak Boleh Minum Air Es Saat Menstruasi? Simak Penjelasan dr Reisa Broto Asmoro Ini

Ada rumor yang mengatakan minum air es saat menstruasi akan membuat darah haid menjadi menggumpal. Namun, apakah anggapan ini benar?

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Ilustrasi menstruasi 

"Faktanya, sebenarnya kalau kita minum minum-minuman dingin, atau air es atau apa pun itulah, itu tidak berpengaruh terhadap kelancaran atau terhambatnya menstruasi seseorang," katanya.

Pasalnya, yang namanya menstruasi itu ada di sistem reproduksi, sedangkan yang namanya makan dan minum itu ada di sistem pencernaan.

"Jadi tidak ada sangkutpautnya ya," lanjut dr Reisa Broto Asmoro yang kerap tampil di layar kaca ini.

Perlu diketahui, air es yang apabila sudah diminum dan masuk ke dalam tubuh, suhunya akan langsung berubah sesuai dengan suhu tubuh kita.

Baca juga: Cara Memperbaiki Sikslus Menstruasi Tidak Normal, dr Zaidul Akbar : Cukup Minum dengan Bahan Ini  

"Apalagi kita minum dingin, masuk ke mulut kita sudah mulai menghangat, masuk lagi ke lambung kita akan dihangatkan lagi sesuai dengan suhu tubuh kita. Jadi ketika masuk tubuh yang tadinya dingin jadi hangat deh, jadi biasa aja suhunya," imbuhnya.

Minum Air Es Saat Menstruasi Bisa Mengakibatkan Kanker Serviks?

Rumor lainnya yang menyebutkan jika minum air es saat menstruasi bisa membuat rahim kedinginan sehingga dinding rahimnya mengeras dan berujung pada kanker serviks.

Lagi-lagi, rumor ini adalah mitos. Kata dr Reisa Broto Asmoro, tidak ada kaitan antara minum air es saat menstruasi dapat mengakibatkan kanker serviks. 

"Jadi nggak ada kaitannya ya dengan kanker serviks," katanya.

Kanker serviks merupakan penyakit berbahaya yang disebabkan oleh infeksi Human papilloma virus  (HPV), bukan karena minum air es saat menstruasi.

"Kanker serviks memang itu adalah penyakit yang sangat berbahaya, kanker serviks itu merupakan kanker yang satu-satunya mudah diketahui penyebabnya, yaitu karena infeksi HPV," kata dr Reisa.

Baca juga: Simak, Mengatasi Rasa Sakit dan Nyeri saat Menstruasi, Termasuk Hindari Beberapa Makanan Berikut Ini

HPV ini menginfeksi di mulut rahim atau di daerah serviks sehingga menyebabkan kerusakan pada sel-sel yang ada di area tersebut dan akan menyebabkan timbulnya sel-sel yang bermutasi sebagai sel kanker.

Apabila sudah terjadi, maka disarankan untuk melakukan vaksinasi HPV.

"Jika sudah terjadi seperti itu, maka solusi yang disarankan adalah vaksinasi HPV. Vaksinasi HPV bisa menjadi solusi terbaik untuk mencegah terjadinya kanker serviks," pungkas dr Reisa Broto Asmoro. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Baca juga: Cristiano Ronaldo Sedih Usai Dibantai Liverpool, Berharap Manchester United Bisa Bangkit

Baca juga: Pengusaha Elpiji Disekap Perampok di Padang, Istrinya Tewas, Emas 92 Gram dan Uang Rp 80 Juta Raib

Baca juga: Mulianya Mohamed Salah, Hobi Beramal, Bangun Rumah Sakit hingga Penghargaan Inspirasi Olahraga Dunia

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved