Jurnalisme warga
LP Perempuan Sigli, Tempat Melatih Berbagai Keterampilan
Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas II B Sigli merupakan unit pelaksana teknis (UPT)

Dari hasil investigasi, saya mendengar bahwa persentase warga binaan yang masuk ke LPP Kelas II B Sigli meningkat. “Hal itu disebabkan oleh banyak faktor.
Penghuni LPP Sigli didomininasi oleh mereka yang tersandung kasus narkoba,” kata Bu Mutia Delima. Meningkatnya warga binaan menjadi PR besar bagi pemerintah, bagaimana menekan angka itu agar tidak terus naik. LPP Sigli ingin mengambil peran menjadi produsen dalam lockdown.
Kenapa disebut produksi dalam lockdown? Warga binaan yang masuk ke LP, mereka di sini sedang dan akan dilockdown_beberapa saat, bahkan ada yang seumur hidup.
Mereka tidak boleh menyerah karena kehilangan kemerdekaan, mereka harus tumbuh dan berkembang. Mereka dibekali banyak ilmu, dari bangun pagi mereka sudah dijadwalkan dengan beragam agenda hingga menjelang sore, sama seperti santri di pesantren, semua diatur, bukan hanya tidur dan makan, tapi diharuskan produktif.
Harapannya
Melihat kinerja semua pegawai LPP Sigli, tentu kita harus bangga. Jika LPP diidentikkan dengan tempat hukuman, ternyata mereka mengubahnya menjadi tempat didikan.
Ibarat sekolah untuk mengasah kemampuan, dengan harapan skill yang sudah mereka miliki bisa dikembangkan untuk mengubah hidup mereka agar jauh lebih baik lagi setelah bebas.
Pemerintah harus lebih mendukung kegiatan di LP, setidaknya mendukung dan ikut menggunakan produk-produk yang diproduksi di LP.
Setelah pademi berlalu, sesekali instansi pemerintah perlu menggalang kerja sama dengan LPP untuk berbagi ilmu dan mempromosikan lembaga khusus napi perempuan ini.
Akhirnya, jenguklah LP sesekali, mungkin bisa menjadi obat pencegah: pas mau korupsi, eh nggak jadi, karena ingat jadi penghuni LP sebetulnya tak nyaman.
Baca juga: Omnibus Law Cipta Kerja Inkonstitusional Bersyarat
Baca juga: Ujung Tamiang Runner Up Ekowisata API 2021
Baca juga: Sertifi kat Vaksin Syarat Terima Bantuan