Ini Alasan Anies Baswedan Gelontorkan Rp 2,1 Miliar untuk Pemugaran Makam Sultan Terakhir Aceh
Pemugaran ini sebagai bentuk penghormatan kesekian kalinya yang dilakukan Pemerintah DKI Jakarta terhadap jasa pahlawan nasional dari bumi Serambi Mak
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
Kemudian Tengku Putih binti Tuanku Zainal Abidin, Tuanku Mahmud bin Tuanku Abdul Madjid, dan Teuku Chiek Ali Basyah.

Baca juga: Makam Sultan Aceh di Jakarta Dipugar, Anggota DPR RI Apresiasi Gubernur Anies Baswedan
Sedangkan di area makam 2 ada tiga makam terdiri dari makam Tuan Putri Gambar Gading binti Tuanku Pangeran Abdoel Madjid Atjeh, Tuanku Pangeran Hoesin Atjeh bin Tuanku Pangeran Abbas dan Habib Ahmad bin Hoesin Alaydroes Atjeh.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap pemugaran makam ini menjadi tradisi demi menjaga para pejuang.
"Semoga dengan pemugaran ini bisa menjaga tradisi, melahirkan pejuang-pejuang yang torehan peristiwanya dicatat puluhan tahun, beratus tahun ke depan," katanya.
Anies menilai, perjuangan Sultan Muhammad Alaidin Daud Syah memiliki ongkos yang amat mahal karena dia melepaskan semua yang menjadi kenyamanannya.
Kisah perjuangan Sultan Daud berakhir ribuan kilometer dari Aceh, beliau dikuburkan di tanah Jakarta.
“Karena itu kami ingin menyampaikan rasa hormat dengan memberikan pemugaran atas makam yang selama ini belum banyak dikenal, sebagai makam seorang tokoh amat penting, dalam perjalanan melawan penjajahan,” ungkap Anies.
Di dalam makam ini, terang Anies, bersemayam tokoh yang luar biasa.
Baca juga: Taman Iskandar Muda Ziarahi Makam Sultan Aceh di Jakarta Timur dalam Rangka Pemugaran Makam
Sultan Muhammad Alaidin Daud Syah merupakan sosok yang teguh memegang prinsip.
“Inilah pejuang yang membangkitkan gelombang kebangkitan. Namanya terpatri dengan tinta emas sejarah bangsa,”
“Pemugaran ini menjadi pengingat kita bersama bahwa, Jakarta menjadi tempat peristirahatan terakhir begitu banyak pejuang. Kita harus selalu menghormati dan menghargai perjuangan mereka,” tutupnya.
Dalam kesempatan itu, Anies Baswedan menerima cindera mata berupa Kupiah Meukeutop dan Siwah Meuneungi Sultan dari perwakilan keluarga Sultan Muhammad Alaidin Daud Syah.
Dalam video Instagram Story Anies, seorang wanita dari perwakilan keluarga Sultan tampak memasangkan Kupiah Meukeutop ke kepala orang nomor satu di DKI Jakarta itu.
Setelah itu, seorang pria juga terlihat menyerahkan sepucuk Siwah Meuneungi Sultan kepada Anies Baswedan.
Pria tersebut tampak menjelaskan Siwah Meuneungi Sultan sebagai perangkat senjata tradisional dan kedudukannya di masyarakat Aceh. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
AKSES DAN BACA BERITA DI GOOGLE NEWS