Breaking News

Kupi Beungoh

Bolehkah Mengucapkan Selamat Hari Raya Kepada Non Muslim?

Hukum mengucapkan selamat hari raya kepada agama lain di luar keyakinan kita dalam keimanan kita sebagai muslim itu tidak diperkenankan yaitu haram

Editor: Amirullah
ist
Zulhamdi Adnan, Akademisi IAIN Lhokseumawe 

maka kita termasuk orang berdosa, kita yang dosa,  dalam Islam itu sangat indah, kita akui Islam yang benar, kita akui Allah tuhan yang haq tapi enggak boleh paksa orang pada wilayah keyakinan kita, bagaimana kemudian kita menerangkan nilai-nilai Islam, caranya dakwahi mereka sampaikan risalah, sampaikan keterangan maka turun qur’an  surat ke 16 ayat 125 dimanhaj umumnya, “alau ada orang belum mengerti tentang Islam maka terangkan  mereka, ajak mereka dengan hikmah toleransi yang paling baik adalah lakum diinukum waliyadin, kita tidak boleh saling menggangu,  

inilah toleransi terbaik, jangan saling ganggu, adapun enggak usah ikut-ikutan kami, dan kami pun tidak harus ikut kalian, kamipun enggak  ikut ke tempat ibadah anda, kamipun tidak harus menggunakan perangkat pakaian-pakaian yang anda kenakan, anda pakai punya anda kami pakai punya kami.

Kemudian dalam menyikapi permasalahan mengucapkan selamat hari  raya kepada orang non muslim, adalah dengan menyampaikan pesan kemuliaan kepada saudara-saudara kita, sebangsa setanah air, yang kiranya akan merayakan nilai ibadah dalam agamanya, dengan mengatakan saudara-saudariku kita hidup berbangsa setanah air,

kemudian kita hidup satu naungan Ibu Pertiwi, mari kita jaga, kerukunan dalam kehidupan ini, kita saling tolong menolong untuk bangsa kita bangsa agar tumbuh menjadi bangsa yang maju dan modern, terlibat dalam kehidupan dunia yang elegan namun kami bermohon maaf, karena, dalam bangsa ini ada bhinneka tuggal ika, berbeda– beda tapi satu tujuan,

yaitu tujuan membangun bangsa, tapi bukan tujuan membangun akhirat, dalam hal kehidupan beragama kami tidak bisa mengucapkan selamat, karena di wilayah itu kita berbeda keyakinan, dan ini dijamin oleh Undang- undang, tapi  mohon maaf, ketidak mampuan kami mengucapkan selamat bukan berarti hubungan kebangsaan kitapun harus kemudian menjadi tumbuh sifat negatif,

tumbuh sifat  saling membenci, tidak demikian, ini bagian dari ranah keyakinan kita saja, yang dengan itu kita saling menghormati, jadi anda yang berkeyakinan  dengan keyakinan anda silahkan, kami tidak ikut- ikutan untuk itu, kami mohon maaf tidak bisa mengucapkan selamat, tapi kami menyanyangi anda kita bahu membahu membangun bangsa, dan bilapun  ada urusan- urusan kehidupan  yang bisa kami bantu,  yang bukan urusan ibadah, maka kita saling terlibat sama-sama dalam keindahan membagun bangsa.  

PENULIS Zulhamdi Adnan adalah Akademisi IAIN Lhokseumawe

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Baca juga: Hanya 200 Ribu Penduduk, Bagaimana Tetangga Baru Indonesia Ini Melakukan Referendum Kemerdekaan?

Baca juga: Namanya Tak Dikenal Dunia, Inilah Bougainville, Negara Baru yang Memilih Merdeka dari Papua Nugini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved