Jurnalisme Warga
Sabang, Mengesankan untuk Selamanya
Di pengujung tahun 2021, saya bersama teman-teman yang mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Aceh melalui kegiatan Modul

Destinasi wisata terbaik yang wajib dikunjungi.
Lokasi mulut gua yang memang berada di bawah tebing dan digenani air laut tentu menghadirkan pemandangan indah walaupun dengan jalan yang terjal.
Gua ini masih dihuni oleh kawanan burung walet yang dibiarkan hidup liar di sana.
Hingga sebelum senja kami di sana dan kembali ke penginapan di kota untuk menghabiskan malam terakhir kami di sana.
Semua perjalanan ini menjadi mozaik kenangan yang tidak akan kami lupakan sampai kapan pun.
Beberapa testimoni perjalanan kami di antaranya, Nanik: Sangat luar biasa.
Dengan kegiatan tersebut saya dapat lebih mensyukuri keindahan yang Tuhan ciptakan.
Nofi: Kurang lama durasi waktu kegiatannya.
Baca juga: Setelah Tempuh Perjalanan 10.000 Km Naik Motor, Pasutri Asal Aceh Tiba di Nol Kilometer Merauke
Baca juga: Rindu Tercipta dari Pulau Rubiah
Nina: Air lautnya yang unbelievable.
Dea: Sebuah pengalaman baru melakukan snorkeling dan itu sangat berkesan.
Desma: Kota Sabang menyihir kami dengan lautnya yang indah.
Dinda: Kenikmatan makan malam bersama di tepi pantai menjadi pengalaman terbaik saya bersama kawan-kawan di Aceh.
Lain lagi komentar Diah: Kota Sabang sangat direkomendasikan untuk dikunjungi karena lautnya yang bagai surga dunia.
M Sendi: Kota Sabang membuat saya ingin kembali untuk menjelajah lebih banyak tempat di sana.
Begitu pula dengan dosen pembimbing kami, Ibu Rizka Amalia MPd: Keakraban yang terjalin walaupun kami semua berbeda daerah asal membuatnya lebih bermakna.
Lain lagi ciutan mentor kami, Chintia: Bertemu dengan mereka menjadi sebuah pengalaman baru, khususnya tentang budaya lain dari setiap daerah asal mereka.
Kegiatan Kebinekaan: Etnogeografi yang kami lakukan selama tiga hari dua malam di Pulau Weh tersebut sangat memberi kesan mendalam.
Kami yang berasal dari berbagai daerah, datang ke sebuah daerah yang jauh dari daerah asal kami, dan kami belajar mengenai budaya antardaerah asal kawan-kawan kami dan daerah tempat kami tinggal saat ini.
Kami tidak hanya bertukar tempat, tetapi juga bertukar budaya yang berbeda dari daerah asal kami.
Terima kasih kami kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang telah menyelenggarakan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini dalam kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Indonesia negeri yang kaya dengan budaya, tradisi, adat istiadat, serta sejarah secara umum dan khususnya dari masyarakat Aceh sendiri.
Tanggung jawab kita semua menjaganya.
Baca juga: Indonesia Punya Cadangan Emas Terbesar Nomor 5 di Dunia, Ini Lokasinya dari Sabang hingga Merauke
Baca juga: Usai Touring 73 Hari dan Tempuh 10.000 Km, Pasutri dari Aceh Tiba di Nol Kilometer Merauke