Jurnalisme Warga

Kisah Waled Nu dan Korban Tsunami yang Inspiratif

Gerakan kultural yang biasanya dilakukan oleh dayah telah mampu mencetak generasi-generasi penerus bangsa yang seimbang antara pengetahuan sosial

Editor: bakri
M.AIDIL ADHAA, Lc, Putra Pante Garot, mengabdi di STIS dan Dayah Ummul Ayman III, melaporkan dari Meunasah Bie, Pidie Jaya PESANTREN di Indonesia ini merupakan salah satu lembaga pendidikan yang juga ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan anak-anak bangsa. 

Mereka masih harus bersekolah di luar kompleks.

SD Desa Kandang itu adalah sekolah favoritnya.

Mereka diantar jemput dengan mobil Chevrolet merah yang hingga saat ini masih digunakan Abon Muhammad, Pimpinan Dayah Putri Muslimat saat ini.

Bertahun-tahun, Ummul Ayman membiayai mereka.

Waled menganggap mereka bak anak kandungnya.

Namun, satu per satu bocah-bocah itu ke luar.

Beragam alasan mereka saat ke luar dari dayah.

Ada yang beralasan tak betah, karena dayah tak seperti yang dibayangkan.

Ada juga yang ingin bekerja bersama saudaranya, bahkan ada yang izin pulang, tapi tak kembali lagi hingga saat ini.

Berbeda dengan Saifuddin.

Ia tinggal sendirian.

Penuh sabar.

Ayah ibu telah mendahuluinya.

Berpulang ke sisi Allah Swt.

Ia benar-benar terpukul.

Namun, ia tetap sumringah, Waled hadir menjadi ayah keduanya.

Untuk selamanya.

Di tahun 2021 ini, Ustaz Saifuddin berbangga hati.

Kesabarannya dalam berjuang kini telah membuahkan hasil.

Baca juga: Sejarah Kain Putih dan 21.165 Nama Korban Tsunami

Tak sekadar lulus di jenjang madrasah aliah, Waled juga memberinya beasiswa jenjang strata 1 dan strata 2.

Bagi Waled, Saifuddin adalah putra lahir batin.

Bahkan di sela-sela pengajian umum, Waled selalu meneteskan air mata saat bercerita mengingat tentang perjuangan mengayomi Saifuddin bersama puluhan korban tsunami lainnya.

Perjuangan Waled tak sampai di situ.

Waled juga membersamai Saifuddin di majelis akad nikahnya.

Pagi menjelang siang (15/8/2021), Ustaz Saifuddin mengabulkan pernikahan.

Ijab kabulnya lancar.

Putri Trienggadeng yang telah lama didamba, kini sudah dalam genggamannya.

Selepas acara, Waled izin pamit kepada kedua orang tua mempelai wanita.

Sembari pamit, Waled berujar, “Ho teuh ayah dan mak Ayu, nyoe Saifuddin aneuk lon beh.

Neujaga beuget.

Nyoe aneuk lon [Mana ayah dan ibu Ayu –nama mempelai wanita.

Saifuddin ini anak saya, ya.

Tolong jaga dia baik-baik],”ujar Waled kepada kedua mertua Saifuddin.

Saya yang menyaksikan dan mendengarkan pesan Waled ikut terharu.

Saifuddin menangis.

Waled juga meneteskan air mata.

Berkali-kali Waled mengusap tetesan air mata, menggunakan masker yang beliau kenakan.

Sedih bercampur bahagia; terharu.

Anak kecil yang sejak 2005 diasuhnya itu kini telah berkeluarga.

Ruangan pernikahan itu pun semakin syahdu.

Jam pun bergulir.

Senja di hari itu juga begitu teduh.

Ia turut meneteskan air mata; adem, nyaman.

Menyambut kemesraan Saifuddin-Ayu di atas pentas pelaminan itu.

Saat ini, Saifuddin termasuk dewan guru senior sekaligus beraktivitas sebagai dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Ummul Ayman.

Melalui reportase ini, saya ingin berpesan kepada pembaca sekalian bahwa peribahasa ‘Siapa yang bersungguh-sungguh pasti mendapat’ itu benar adanya.

Kesuksesan bisa diraih oleh siapa pun.

Bahkan oleh yang tak berpunya pun, akan mampu meraihnya.

Kisah Ustaz Saifuddin ini menjadi contoh nyata keberhasilan karena faktor kesungguhan.

Ia tak pernah berputus asa.

Semangatnya dalam belajar membuatnya diunggulkan dalam kelas dan menjadi sosok yang inspiratif.

Asy-Syaikh Waled juga sangat mendukung dan sangat bahagia melihat semangat yang ditularkannya.

Akhirnya, mari kita tingkatkan kepedulian terhadap anak-anak korban tsunami dan yatim piatu lainnya agar mereka tetap semangat dalam menjalankan berbagai aktivitas dan akan banyak melahirkan Saifuddin-Saifuddin lainnya yang menginspirasi.Semoga!

Baca juga: 16 Tahun Bencana Berlalu, Puluhan Korban Tsunami di Aceh Utara Belum Dapat Rumah Bantuan

Baca juga: Kilas Balik Tsunami Aceh | Kisah Pria Cacat Tidur Bersama Mayat Korban Tsunami di Bubungan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved