Kupi Beungoh

Jejak Hadis dalam Hikayat Prang Sabi

Hikayat Prang Sabi adalah sebuah karya sastra legendaris yang tak asing lagi dalam lingkup masyarakat Aceh.

Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Fadhli Espece, Pengkhidmat Hikayat Prang Sabi dan Muhammad Arifin, Alumnus Ilmu Hadis UIN Sunan Kalijaga 

Ditambah lagi pengarang menjelaskan dan menafsirkan teks hadis tersebut menggunakan bahasa Aceh yang memudahkan masyarakat untuk memahami dan mengingat apa yang disampaikannya.

Pengaruh pensyarah sangat menonjol, orang tidak mau tau hakikat isinya tapi lebih kepada orang yang menyampaikannya.

Melalui konteks sejarah, jika dianalisis lebih dalam pesan teks hadis dalam Hikayat Prang Sabi berpacu pada satu tujuan menegakkan nilai-nilai Islam yang sudah diatur Allah SWT.

Artinya mengisyaratkan seorang hamba untuk mengorbankan dirinya baik itu nyawa maupun harta yang dimilikinya di jalan Allah.

Inilah pesan atau ajaran yang ingin disampaikan oleh teks dan hadis berbasis jihad.

Pada akhirnya kita menyadari bahwa masih banyak hal yang harus kita telusuri dalam karya sastra legendaris ini.

Dulu Tengku Chiek Pante Kulu telah menyumbang sebuah hikayat untuk membangkitkan semangat perang, kini saatnya kita yang membangkitkan kesadaran mengenang karya sastra legendaris ini. (*)

*) PENULIS Muhammad Arifin, Alumnus Ilmu Hadis UIN Sunan Kalijaga dan Fadhli Espece, Pengkhidmat Hikayat Prang Sabi. 

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved