Kupi Beungoh
Jejak Hadis dalam Hikayat Prang Sabi
Hikayat Prang Sabi adalah sebuah karya sastra legendaris yang tak asing lagi dalam lingkup masyarakat Aceh.
Ditambah lagi pengarang menjelaskan dan menafsirkan teks hadis tersebut menggunakan bahasa Aceh yang memudahkan masyarakat untuk memahami dan mengingat apa yang disampaikannya.
Pengaruh pensyarah sangat menonjol, orang tidak mau tau hakikat isinya tapi lebih kepada orang yang menyampaikannya.
Melalui konteks sejarah, jika dianalisis lebih dalam pesan teks hadis dalam Hikayat Prang Sabi berpacu pada satu tujuan menegakkan nilai-nilai Islam yang sudah diatur Allah SWT.
Artinya mengisyaratkan seorang hamba untuk mengorbankan dirinya baik itu nyawa maupun harta yang dimilikinya di jalan Allah.
Inilah pesan atau ajaran yang ingin disampaikan oleh teks dan hadis berbasis jihad.
Pada akhirnya kita menyadari bahwa masih banyak hal yang harus kita telusuri dalam karya sastra legendaris ini.
Dulu Tengku Chiek Pante Kulu telah menyumbang sebuah hikayat untuk membangkitkan semangat perang, kini saatnya kita yang membangkitkan kesadaran mengenang karya sastra legendaris ini. (*)
*) PENULIS Muhammad Arifin, Alumnus Ilmu Hadis UIN Sunan Kalijaga dan Fadhli Espece, Pengkhidmat Hikayat Prang Sabi.
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
