Jurnalisme Warga

Gebrakan PAS untuk Perantau Aceh

Kebetulan, Sabtu, 12 Februari 2022, ada kegiatan di gedung megah itu, yakni Pelantikan dan Rapat Kerja Persaudaraan Aceh Seranto (PAS) Provinsi Aceh

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Gebrakan PAS untuk Perantau Aceh
IST
AMIRUDDIN (Abu Teuming), Penyuluh Agama pada Kuakec Krueng Barona Jaya dan pegiat FAMe, melaporkan dari Banda Aceh

OLEH AMIRUDDIN (Abu Teuming), Penyuluh Agama pada Kuakec Krueng Barona Jaya dan pegiat FAMe, melaporkan dari Banda Aceh

REPORTASE saya kali ini berlokasi di Anjong Mon Mata, Kota Banda Aceh.

Tempat yang biasa digunakan untuk melaksanakan beragam event, baik pemerintahan maupun masyarakat.

Kebetulan, Sabtu, 12 Februari 2022, ada kegiatan di gedung megah itu, yakni Pelantikan dan Rapat Kerja Persaudaraan Aceh Seranto (PAS) Provinsi Aceh dan PAS kabupaten/kota di Aceh.

Berseragam dominan hitam, berpadukan merah, membuat para anggota PAS lebih gagah, bersahaja, dan meriah.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persaudaraan Aceh Seranto (DPP PAS) Akhyar Kamil SH, melantik pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) 23 kabupaten/kota se-Aceh periode 2022-2025, Sabtu (12/2/2022) di Anjong Mon Mata, Banda Aceh.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persaudaraan Aceh Seranto (DPP PAS) Akhyar Kamil SH, melantik pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) 23 kabupaten/kota se-Aceh periode 2022-2025, Sabtu (12/2/2022) di Anjong Mon Mata, Banda Aceh. (SERAMBINEWS/MISRAN ASRI)

Di depan gedung, di bawah pohon raksasa yang rindang, bertaburan pria dan wanita berseragam PAS.

Mereka terlihat ceria, seakan ingin segera berbuat nyata untuk umat, khsusunya warga Aceh.

Tak berselang lama, momen urgen itu berlangsung.

Anggota PAS tampak duduk rapi, dengan posisi jaga jarak, dan masker terpasang indah menutup mulut.

Ada pemisahan tempat duduk antara perempuan dan laki-laki, sesuai kearifan lokal yang berlaku di Aceh.

Baca juga: Pengurus DPW dan DPD Persaudaraan Aceh Seranto Dilantik

Baca juga: Pengurus DPW dan DPD Persaudaraan Aceh Seranto Dilantik, Ini Misi Mulia yang Dijalankan

Saya berada dalam ruang itu, menyaksikan pertunjukan seni budaya Aceh; rapa-i dan tari ranup lampuan.

Usai sesi seremoni, yang lumrah dilakukan pada acara formal, tiba saat pengukuhan, sekaligus orasi oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAS, Akhyar Kamil.

Pria yang berdomisili di Tangerang, Provinsi Banten ini menguraikan identitas organisasi yang mereka sebut PAS.

Ia terus berupaya, dengan bahasa tegas menyatakan PAS merupakan organisasi kemanusiaan yang bergerak di bidang sosial.

Tidak ada misi politik dalam tubuh PAS.

Pengakuannya, ketika menuju ke Aceh, tidak membawa pesan politik dari politikus di Jakarta.

Ini murni gerakan dalam urusan kemanusiaan.

Tujuannya, membuat tersenyum orang menangis, membuat bahagia orang yang menderita, lewat tangan insan yang peduli sesama.

Namun, pria asal Kabupaten Aceh Utara ini tidak mengekang niat pengurus PAS, bila ada niat berjuang dalam dunia politik, lewat partai mereka masing-masing, itu hak warga negara.

Baca juga: Pemerintah Aceh dan Sumedang Sepakat Tata Kembali Makam Cut Nyak Dien, Persaudaraan Ini Makin Erat

Baca juga: Kiprah Mahasiswa Asal Papua, Menjalin Persaudaraan di Lhokseumawe

Langkah itu tentunya tidak ada kaitan dengan PAS.

Selain bukan organisasi politik, PAS juga bukan ladang bisnis.

Akhyar sejenak berhenti bicara dan menghela napas.

Lalu menyambung pesan, tidak ada yang mencari keuntungan finansial lewat PAS.

Sebaliknya, via PAS, pengurus harus menghabiskan uang pribadi agar terealisasi program kerja, demi kemaslahatan umat.

Seusai ia menegaskan itu, langsung disambut tepuk tangan dari hadirin.

Seandainya, ada yang mendapatkan manfaat setelah bergabung dengan PAS, maka itu nikmat Allah untuk hamba yang memang telah berbuat kebajikan dan membantu kaum yang membutuhkan.

“Itu janji Allah, setiap kebaikan pasti akan mendapat balasan kebaikan pula,” imbuhnya.

Sekilas, pria berparas manis ini menerawang ke belakang, mengisahkan alasan berdirinya PAS.

Baca juga: Semarak Maulid Nabi dan Indahnya Persaudaraan Masyarakat Aceh di Sydney

Berawal dari aneka masalah yang dihadapi generasi Aceh yang mengadu nasib di tanah rantau, terutama di Jakarta dan sekitarnya.

Ada yang tak mendapat pekerjaan yang layak, sehingga hidup tak menentu di tanah Jawa.

Pertimbangan lainnya, ada anak Aceh yang meninggal di perantauan, tapi sedikit sekali pihak yang peduli mengurus dan memulangkan jenazahnya ke kampung halaman untuk difardukifayahkan oleh keluarga.

Apalagi, perjalanan dari Aceh ke Jawa butuh banyak waktu bila via jalur darat.

Poin tersebut menggerakkan hati 20 orang perantau Aceh di Tangerang untuk berdiskusi.

Hasil rembuk pun mengerucut pada sikap optimis untuk membentuk komunitas yang bisa menjadi keluarga bagi perantau, alias tempat mengadu nasib.

Secara resmi, mereka mendirikan PAS pada tahun 2012, berkantor pusat di Kota Tangerang.

Pascaberdiri, ada tiga program unggulan PAS yang terus digalakkan hingga kini.

Pertama, memulangkan jenazah anak Aceh yang meninggal di rantau.

Baca juga: Tingkatkan Perekonomian Masyarakat, Aceh Tamiang Kembangkan UMKM Produk Lokal

Bahkan, selama sepuluh tahun terakhir, masyarakat Aceh telah melihat aksi nyata PAS yang setia mendampingi jenazah melintasi daratan, laut, dan udara demi menyenangkan hati keluarga almarhum.

Saya tidak menyebutkan pahit getirnya perjuangan PAS dalam nukilan ini, sebab masyarakat Aceh sudah sering mendengar kiprah mereka.

Kedua, melaksanakan khitanan massal untuk anak yatim dan fakir miskin dari seluruh Indonesia.

Program ini telah banyak dilakukan PAS, bukan hanya untuk anak berdarah Aceh, tapi juga untuk semua suku yang mendiami nusantara.

Ketiga, PAS memberikan pendidikan bagi anak putus sekolah, baik yatim atau duafa yang ada di Aceh.

Sepertinya, Akhyar belum puas atas orasinya, masih ada hal yang perlu diulas.

Di hadapan audiens yang merasa kedinginan diembus sejuknya AC, ia katakan bahwa PAS siap membantu dan menjembatani program tersebut, bukan hanya mengandalkan kontribusi anggota, melainkan juga keterlibatan semua unsur, terutama pemerintah.

"Tidak ada organisasi yang besar, bila tidak bekerja sama dengan pemerintah," imbuhnya.

Ketua PAS mengakhiri sambutan, ia mungkin sudah puas, lalu turun panggung.

Dilanjutkan dengan sambutan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah MT.

Tapi orang nomor satu Aceh ini tak bisa hadir, karena ada kepentingan lain.

Baca juga: Gubernur: Terima Kasih Masyarakat Aceh, Antusiasme Suntik Vaksin Tinggi

Sebagai bukti dukungan dan senang, gubernur menitip pesan lewat kertas yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Keistimewaan, Sumber Daya Manusia, dan Hubungan Kerja Sama, Iskandar Syukri MM, MT.

Ia menyebutkan program PAS berorientasi pada kebajikan, sesuai anjuran agama.

Maka patut dijalankan, tidak hanya sebatas membantu orang yang sedang kesusahan, tapi manfaatnya juga untuk bekal di akhirat.

Tampaknya, gubernur ingin memotivasi anggota PAS agar mewujudkan secara optimal misi mulia ini.

"Kami apresiasi atas inisiatif pendirian organisasi mulia ini," sebut Iskandar Syukri di hadapan audiens.

Selama ini PAS telah berkontribusi untuk Aceh, membantu pemerintah yang semestinya mengayomi dan memberikan pelayanan bagi warga.

Tentu PAS telah meringankan beban pemerintah.

Dalam aksinya, PAS tidak membedakan status sosial.

Semua yang membutuhkan pasti dibantu.

Hal ini akan menjadikan organisasi tersebut terus dibutuhkan masyarakat.

Menurutnya, secara tidak langsung, PAS menjadi duta Aceh yang memperkenalkan akhlak, adat istiadat, dan budaya Aceh kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Sebab, karakter anggota PAS tidak terlepas dari perilaku orang yang hidup di Aceh.

Pemerintah Aceh menitip harapan besar pada PAS agar terus membantu perantau di tanah asing.

Sebagai bentuk dukungan, pemerintah telah memfasilitasi dua unit ambulans untuk operasional program PAS.

Sebelum ada ambulans, PAS menggunakan mobil pribadi untuk memulangkan jenazah warga Aceh yang meninggal di Pulau Jawa.

Pesan terakhir gubernur, semoga PAS dapat menjalankan amanah dalam misi sosial kemasyarakatan serta membangun hubungan dengan daerah domisili dan tetap menghormati budaya setempat.

Semoga wejangan orang nomor satu di Aceh ini terpatri kuat di hati para pengurus dan relawan PAS.

Baca juga: Masyarakat Aceh Kembali Demo di Depan Gedung KPK, Ini Tuntutan dan Desakan Aliansi Pemuda

Baca juga: Persatuan Masyarakat Aceh di Malaysia Terima Penghargaan dari NGO Legasi Malaysia

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved