Kesehatan
Segera Melahirkan? Yuk Kenali Apa Itu Baby Blues, Ternyata Berbeda dengan Depresi Postpartum
Baby blues dan depresi postpartum sering dianggap sama, namun ternyata dua hal ini merupakan hal yang berbeda.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Sementara itu meningkat sekitar tanda 4 bulan, wanita itu dapat menderita selama bertahun-tahun jika tidak terdeteksi atau tidak diobati.
Pertanyaannya, bisakah Anda mencegah depresi pascamelahirkan?
Mungkin tidak mungkin untuk mencegah depresi pascamelahirkan. Tetapi Anda selalu dapat mencoba dan memahami apa penyebabnya dan mencoba untuk mencegah hal itu terjadi.
Hal-Hal yang dapat Menyebabkannya Depresi Postpartum?
Berikut ini beberapa hal yang dapat menjadi pemicu depresi pasca melahirkan. Beberapa di antaranya dapat dicegah dan yang lain tidak dapat dihindari.
Hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah mempersenjatai diri dengan pengetahuan untuk melawan depresi pascamelahirkan.
1. Hormon
Hormon-hormon dalam tubuh wanita terbalik, saat dia berurusan dengan kehamilan dan persalinan.
Tidak ada cara untuk mengatakan bagaimana pikiran wanita akan bereaksi terhadap lonjakan atau penurunan hormon.
Koktail hormon yang mengalir di pembuluh darah wanita bisa menjadi pemicu depresi pasca melahirkan.
Meskipun tidak mungkin untuk mengontrol dan mengembalikan kadar hormon tanpa menggunakan obat-obatan, sejumlah besar dukungan, banyak cinta dan banyak perawatan lembut dapat membantu membawa ibu baru kembali ke keadaan normal.
Baca juga: Moms Wajib Tahu, Ini Segudang Manfaat Kunyit untuk Ibu Hamil dan Menyusui
2. Kelelahan
Seorang ibu baru dihadapkan pada hari-hari, minggu-minggu dan bulan-bulan malam tanpa tidur dan hari-hari yang melelahkan.
Saat rasa lelah mulai menjalar, depresi pascapersalinan juga bisa terjadi.
Otak berhenti berfungsi dengan baik, ketika sangat lelah.