Opini
Memberdayakan Nelayan
Menurut penelitian BPS tahun 2015-2017 bahwa kantung-kantung kemiskinan terjadi pada malahan sebagian besar pada masyarakat nelayan pesisir pantai
Ketika mereka tidak dapat melaut akan berdampak terhadap kondisi ekonomi mereka.
Dari kondisi inilah perlu dipikirkan strategi pemberdayaan masyarakat nelayan pesisir pantai untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan.
Dengan kata lain memberdayakan masyarakat berarti memberikan kemampuan dan memandirikan masyarakat.
Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan kemampuan kepada masyarakat agar menjadi berdaya, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan pilihan hidupnya.
Salah satu caranya pemberdayaan masyarakat nelayan pesisir adalah pengelolaan yang berbasis masyarakat melalui aplikasinya dengan mengelola ekosistem mangrove.
Pemahaman mengenai konsep pemberdayaan tidak bisa dilepaskan dari pemahaman mengenai siklus pemberdayaan itu sendiri, karena pada hakikatnya pemberdayaan adalah sebuah usaha berkesinambungan untuk menempatkan masyarakat menjadi lebih proaktif dalam menentukan arah kemajuan dalam komunitasnya sendiri.
Artinya program pemberdayaan tidak bisa hanya dilakukan dalam satu siklus saja dan berhenti pada suatu tahapan tertentu, akan tetapi harus terus berkesinambungan dan kualitasnya terus meningkat dari satu tahapan ke tahapan berikutnya.
Secara umum terdapat tiga komponen pokok yang harus diperhatikan dalam upaya pengelolaan dan pemanfaatan ekosistem mangrove khususnya dan sumber daya alam pesisir dan laut umumnya yaitu; di antaranya aktivitas sosial (social processes), ekonomi (economic processes) dan sumber daya alam itu sendiri (natural processes).
Ketiga komponen ini saling terikat dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Dari aspek sosial-ekonomi, budaya dan estetika manusia membutuhkan sumber daya alam untuk dapat meneruskan kehidupannya, di sisi lain keberadaan atau kelestarian sumber daya alam (SDA) khususnya pesisir dan laut sangat tergantung pada aktivitas manusia sebagai pengguna (user) utama dari sumber daya alam ini.
Baca juga: Nelayan belum Melaut, Stok Ikan Segar di Pasar Al Mahirah Banda Aceh & Labuy Aceh Besar Masih Kurang
Pengelolaan Mangrove Dalam kerangka pengelolaan dan pelestarian ekosistem mangrove, sedikitnya terdapat dua konsep utama yang dapat diterapkan.
Kedua konsep tersebut pada dasarnya memberikan legitimasi dan pengertian bahwa mangrove sangat memerlukan pengelolaan dan perlindungan agar dapat tetap lestari.
Kedua konsep tersebut adalah protection and rehabilitation of mangrove forest.
Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam rangka perlindungan terhadap keberadaan hutan mangrove adalah dengan menunjuk suatu kawasan hutan mangrove untuk dijadikan kawasan konservasi (conservation area), dan sebagai bentuk sabuk hijau (green belt) di sepanjang pantai dan tepi sungai.
Selama ini sudah banyak program-program dijalankan pemerintah sebagai upaya merehabilitasi kawasan hutan mangrove yang merupakan salah satu sumber daya alam (SDA) yang memiliki nilai ekologis dan juga ekonomis tinggi, namun sebagian besar usaha ini tidak berkelanjutan/ berkesinambungan dan pada akhirnya berujung pada suatu kegagalan.