Opini

Menjajaki Direct Flight Aceh-Andaman

KEINGINAN untuk membuka jalur penerbangan langsung (direct flight) dari Aceh ke Kepulauan Andaman & Nicobar di India telah dibahas

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Menjajaki Direct Flight Aceh-Andaman
FOR SERAMBINEWS.COM
TEUKU CUT MAHMUD AZIZ Dosen FISIP Prodi Hubungan Internasional Universitas Almuslim, Member of the Indonesian Task Force for Aceh- Andaman and Nicobar Islands Cooperation

OLEH TEUKU CUT MAHMUD AZIZ,  Dosen FISIP Prodi Hubungan Internasional Universitas Almuslim, Member of the Indonesian Task Force for Aceh- Andaman and Nicobar Islands Cooperation

KEINGINAN untuk membuka jalur penerbangan langsung (direct flight) dari Aceh ke Kepulauan Andaman & Nicobar di India telah dibahas sejak tahun 2018.

Yang terakhir dilakukan pada 26 November 2020 melalui Focus Group Discussion (FGD) Kementerian Luar Negeri RI dengan mengundang Pemerintah Aceh, pihak maskapai, dan kementerian terkait.

Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman membuka acara seminar nasional bertema 'kebijakan pengelolaan migas di laut Andaman Aceh ' dan rapimcab PII Kota Banda Aceh yang digelar PII bersama BPMA dan Repsol di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh, Kamis (24/3/2022).
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman membuka acara seminar nasional bertema 'kebijakan pengelolaan migas di laut Andaman Aceh ' dan rapimcab PII Kota Banda Aceh yang digelar PII bersama BPMA dan Repsol di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh, Kamis (24/3/2022). (SERAMBI/MASRIZAL)

Pentingnya konektivitas dan kerja sama ekonomi antara Aceh dan Kepulauan Andaman & Nicobar didasarkan atas kebutuhan akan kedekatan geografis di antara keduanya yang hanya berjarak sekitar 193 km (jarak dari Sabang ke Indira Point), 163 km (jarak dari Pulau Rondo ke Indira Point) atau 698 km (jarak dari Sabang ke Port Blair).

Indira Point adalah the last land of India.

Titik paling selatan Negara India yang berada di Kepulauan Nicobar.

Demikian juga dengan Pulau Rondo sebagai the last land of Indonesia yang berada di paling utara Pulau Sumatra.

Baca juga: Pengeboran Eksplorasi Migas di Laut Andaman Aceh Dimulai Mei 2022

Baca juga: SKK Migas-KKKS Premier Oil Andaman Lapor Kapolda & Pangdam IM Terkait Kegiatan Pengeboran Laut Dalam

Pulau Rondo dan Indira Point ibarat dua rumah bertetangga yang teras rumahnya saling berhadapan.

Keadaan masyarakat dan lingkungan alam di Indira Point hampir sama dengan keadaan di Pulo Aceh, gugusan pulau yang berada di dekat Pulau Sabang.

Sedangkan Port Blair adalah kota besar dan menjadi Ibu Kota Kepulauan Andaman dan Nicobar.

Faktor kedekatan geografis ini diperkuat dengan keinginan besar dari Pemerintah Indonesia dan India, melalui Statement on Shared Vision on Maritime Cooperation in the Indo-Pacific, bagaimana konektivitas dan kerja sama di antara keduanya benar- benar dapat terbangun.

Di beberapa kesempatan pertemuan antara Presiden Indonesia, Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi, salah satu topik yang dibicarakan adalah pentingnya terjalin kerja sama dan konektivitas antara Aceh dan Andaman.

Dalam tahun ini akan ada agenda pertemuan Presiden Indonesia dan PM India, yang salah satunya membahas konektivitas Aceh dan Andaman.

Konektivitas melalui udara, salah satu yang didorong dalam mendukung sektor pariwisata.

Jika ada penerbangan langsung dari Banda Aceh ke Port Blair, maka tidak menutup kemungkinan akan banyak wisatawan dari Aceh yang berkeinginan berkunjung ke Port Blair maupun sebaliknya dari India yang ingin berwisata ke Aceh.

Kepulauan Andaman & Nicobar, besar kemungkinan adalah wilayah endatu orang Aceh.

Pada Abad ke-12 saudagar- saudagar dari Madras (Chennai) sebelum ke Aceh, ada yang singgah dan menetap di Andaman maupun Nicobar.

Baca juga: Keseriusan Repsol di Blok Andaman III, Harapan Kejayaan Migas Aceh di Selat Melaka

Interaksi dagang antara saudagar dari Aceh dan Madras telah berlangsung berabad-abad lamanya.

Orang Madras membawa rempahrempah dan memperkenalkan kain sarung ke Aceh.

Andaman dan Nicobar menjadi perantara di antara keduanya.

Bahkan sebelum Abad ke-12, telah berdiri Kuil Hindu di Indrapuri (sekarang Masjid Indrapuri yang berada di Aceh Besar, sebagai Masjid tertua di Indonesia), yang dibangun oleh Kerajaan Lamuri pada Abad-10.

Berkunjung ke Andaman & Nicobar seperti pulang ke kampung halaman.

Suasana di sana hampir sama seperti di Aceh.

Di sana ada juga komunitas Muslim dan masjid.

Jika touring ke pedesaan, kita akan menjumpai orangorang yang pergi ke kebun atau bertani, yang penampilan dan cara berpakaiannya hampir sama seperti orang Aceh.

Hal yang menarik, selama berada di Port Blair dan Havelock (Pulau wisata terbesar di Andaman), saya belum pernah melihat orang yang merokok.

Wajah orang India dan Aceh banyak yang mirip.

Kalau orang Aceh ke Port Blair, besar kemungkinan orang di sana tidak tahu bahwa yang datang ini adalah turis dari Aceh.

Mereka akan menganggap sama-sama orang India.

Sama halnya ketika salah seorang dosen dari Jawaharlal Nehru University (JNU) yang berlokasi di New Dehli, ketika berada di Banda Aceh, menyempatkan waktu berbelanja ke Pasar Aceh.

Orang di pasar bertanya, “Bapak kampungnya di mana?” Mendengar ini, dosen itu pun tertawa.

Berhubung ia fasih berbahasa Indonesia, ia mengatakan, “Maaf Bapak, saya orang India, bukan orang Indonesia.

Saya baru datang ke Banda Aceh.

” Mendengar ini, Bapak yang bertanya lalu mengatakan,” Kok wajahnya mirip orang Aceh!” Akhirnya keduanya pun tertawa.

Untuk rute penerbangan dari Aceh ke Port Blair, ada yang mengusulkan jika titik take off-nya dimulai dari Pulau Sabang.

Ada juga usulan jika titik take off-nya dari Banda Aceh, dan ada juga yang mengusulkan dari Medan dengan transit terlebih dahulu di Banda Aceh.

Termasuk ada juga usulan jika titik keberangkatan dari Kuala Lumpur dengan transit di Banda Aceh.

Jika melihat dari empat usulan ini, maka yang paling memungkinkan untuk dijajaki saat ini adalah titik keberangkatannya dari Bandara Internasional Kualanamu (KNO) Medan dengan transit terlebih dahulu di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Banda Aceh, sebelum melanjutkan penerbangan ke Bandara Internasional Veer Savarka (Port Bair).

PT Angkasa Pura II Bandara KNO telah menjalin kerja sama dengan mitra global melalui skema Joint Venture Company (JVCo), yaitu dengan GMR Airports Consortium, investor yang menguasai jaringan operator bandara dengan penumpang terbanyak di dunia.

GMR Airports Consortium merupakan konsorsium dua investor besar asal India dan Prancis, yaitu GMR Group dan Aéroports de Paris Group (ADP).

Angkasa Pura II melalui PT Angkasa Pura Aviasi menguasai sebesar 51 persen saham, sementara GMR Airports Consortium menguasai 49 persen.

Skema kerja sama kemitraan strategis ini sejalan dengan semangat PT Angkasa Pura II untuk menjadikan KNO sebagai hub penerbangan internasional, yang akan menyaingi Singapura dan Malaysia (Liputan6.com, 23/11/2021).

Melalui JVco ini, maka ke depannya KNO akan dipadati dengan penerbangan internasional dan semakin banyak pilihan bagi para pelaku perjalanan yang akan menuju ke luar negeri.

Dengan kenyataan ini, Pemerintah Aceh perlu aktif menjajaki kembali dengan membangun komunikasi dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, dan Perusahaan Penerbangan terkait dengan keinginan untuk membuka direct flight Aceh-Andaman melalui konektivitas KNO-SIM.

Pesawat yang akan dijajaki tidak perlu terlalu besar, dapat dimulai dengan Pesawat seukuran Wings Air jenis ATR 72.

Anggota yang tergabung dalam tim Task Force Pemerintah Aceh, Konektivitas dan Kerja Sama antara Aceh dan Kepulauan Andaman & Nicobar ada yang menyatakan bersedia untuk membeli tiket dan menjadi penumpang pertama menuju Andaman.

Jika pesawat benar-benar ada, maka tidak menutup kemungkinan akan banyak dari kalangan pemerintah maupun pelaku usaha di Aceh yang berkeinginan berkunjung ke Andaman.

Belum lagi penumpang yang dari Medan, apalagi di sana banyak warga keturunan India.

Jika ada penerbangan ke Port Blair, maka waktu tempuh dari SIM ke sana sekitar 1 jam 30 menit.

Kalau saat ini kita melakukan perjalanan ke sana, waktu tempuh bisa mencapai 9 hingga 11 jam.

Mudah-mudahan direct flight KNO-SIM menuju Port Blair benar-benar dapat terwujud.

Baca juga: SKK Migas, Premier Oil Andaman Ltd dan Mubadala Petroleum Salurkan Bantuan Pencegahan Covid-19

Baca juga: Gubernur Aceh Tawarkan Penerbangan Banda Aceh - Phuket dan Konektivitas Andaman dalam IMT-GT

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved