Opini

Kembali ke Fitrah .

Pasca Ramadhan setiap mukmin diibaratkan seperti baru lahir dari rahim ibunya masing-masing, dalam keadaan bersih, fitrah tanpa dosa

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Kembali ke Fitrah  .
For Serambinews.com
ABDUL GANI ISA Staf Pengajar Pascasarjana UIN Ar-Raniry/Anggota MPU Aceh

(a) menjaga stabilitas iman , seperti sabda Raslullah saw; man kana yu’minu billahi wa al-yaumil akhiri fal yashil rahimahu (barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia suka bersilaturahim) (HR.Bukhari Muslim).

(b) mudah rezeki dan panjang umurnya, seperti sabda Rasulullah saw; man ahabba an yubshata lahu fi rizkihi wa an yun sa lahu fi atsarihi fal yashil rahimahu (barang siapa yang ingin rezekinya banyak dan dikenang jasanya, maka hendaklah suka bersilaturahim) (HR.Bukhari Muslim).

(c) selalu mendapat kemenangan dari Allah , Rasulullah bersabda; Inna li qarabatun ashiluhum wa yaqta’uni wa uhshinu ilaihim wayasi uni wa ahluhum alaihim wayajhaluna ‘alayya, faqala in kunta kana qulta fa ka annama tunfikuhumu al-mala wa yazalu ma’aka minallahi dhahirun ‘alaihim dumta ala zalika (seorang berkata ya Rasulullah saya mempunyai keluarga yang aku menyambungnya namun mereka memutuskan diriku, saya berbuat baik kepada mereka namun sebaliknya berbuat jahat kepadaku, saya ramah kepada mereka, mereka membodohkan ku, Rasulullah bersabda, apabila benar apa yang kamu katakan, seakan-akan kamu telah bersedekah kepada mereka dan kamu selalu mendapat kemenangan dari Allah swt) (HR.Abu Daud).

Dalam melakukan silaturrahim, dan halal bi halal, di samping saling memaafkan kesalahan juga saling mendoakan dan menasihati agar kehidupan kita--agama, bangsa dan negara-- di masa mendatang lebih baik lagi dari hari sebelumnya (aman, damai dan tenteram).

Juga perlu diingat, sebaiknya berjabat tangan secara sopan dan tertib sesuai tuntunan Rasulullah, anak kepada orang tuanya, istri dengan suami, murid kepada gurunya, karyawan kepada atasannya tetangga dengan jirannya dan seterusnya.

Kedua, Puasa sunat syawal.

Rasulullah saw bersabda yang artinya: “Barang siapa puasa Ramadhan kemudian diikuti dengan enam hari di bulan syawal, seolah-olah ia sudah berpuasa setahun”.

Hal ini sejalan dengan firman Allah swt dalam surat al- An’am ayat 160, yang artinya "Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya.

Sesuai maksud firman Allah tersebut, bila satu hari puasa Ramadhan diberi pahala 10 kebajikan, maka 30 hari menjadi 300 kebajikan, selanjutnya ditambah dengan puasa enam hari di bulan syawal, maka pahala kebajikannya menjadi 360 hari.

Inilah yang dijelaskan Rasulullah saw seperti puasa setahun.

Semoga kefitrahan pasca Ramadhan terus terjaga untuk sebelas bulan berikutnya atau sampai Ramadhan yang akan datang. Insya Allah.

Taqabbalallahu minna wa minkum,ja’alallahu minal aidin wal fa idzin, kullu amin wa antum bikhair, Wallahu A’lamu Bish Shawab!

Baca juga: Bulan Ramadhan Telah Usai, Bolehkah Menggabungkan Puasa Syawal dengan Puasa Senin Kamis?

Baca juga: Puasa Syawal 6 Hari atau Bayar Puasa Qadha Ramadhan, Mana Dulu Dikerjakan?

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved