Salam

Kita Menunggu Gerakan Nyata AS dan Uni Eropa

Israel benar-benar mengabaikan kecaman Amerika Serikat dan Uni Eropa terkait sikap-sikap pemerintah zionis yang sangat merugikan rakyat

Editor: bakri
AFP
Pasukan Palestina membawa peti jenazah Shireen Abu Akleh. 

Israel benar-benar mengabaikan kecaman Amerika Serikat dan Uni Eropa terkait sikap-sikap pemerintah zionis yang sangat merugikan rakyat dan negara Palestina.

Laporan sebelumnya menyebutkan, Komite Perencanaan Tinggi Administrasi Sipil Israel menyetujui pembangunan 4.427 unit perumahan pemukiman baru di Tepi Barat yang didudukinya.

Lantas, AS yang selama ini dikenal sebagai beking utama Israel, ternyata bersama Uni Eropa mengecam keras rencana Israel membangun ribuan rumah di pemukiman Yahudi, Tepi Barat, Palestina.

Sebab, menurut AS dan Uni Eropa.

langkah itu mengancam harapan Palestina untuk solusi dua negara dan pembentukan negara merdeka.

Jika dibangun, permukiman akan memutuskan kedekatan geografis antara wilayah yang diduduki.

Karenanya Amerika Serikat bersama 15 negara Eropa, termasuk Prancis, Jerman, dan Italia, sudah mengecam rencana tersebut, dan menuntut agar Israel mengesampingkan proposal itu.

Sebelum AS dan Uni Eropa mengecam rencana Israel tersebut, PBB juga sudah berulang-ulang mengingatkan Israel agar tidak bertindak seenaknya terhadap warga warga dan di wilayah Palestina.

Baca juga: Israel Abaikan Kecaman AS dan Uni Eropa, 4.427 Rumah Yahudi Akan Tetap Dibangun di Tepi Barat

Baca juga: Israel Harus Ditekan agar Patuhi Resolusi Internasional

Tadinya, ketika meluasnya kecaman, kita menganggap akan menjadi tekanan hebat bgi Israel untuk mngurungkan niatnya membangun 4.000 unit lebih rumah di wilayah Palestina.

Tapi, ternyata Israel memang mengabaikan kecaman-kecaman itu.

Itu berarti benar seperti dikatakan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, bahwa perlu langkah nyata untuk menekan Israel agar mematuhi resolusi internasional.

"Kecaman yang diarahkan kepada Israel tidak cukup, harus ada pergerakan yang nyata sehingga Israel tunduk kepada resolusi internasional.

" Pernyataan itu disampaikan Zuhair pada Konferensi Pers dalam rangka Peringatan Hari Nakbah Palestina yang diperingati setiap 15 Mei.

Hari Nakbah merupakan peringatan tahunan pengusiran bangsa Palestina untuk mendirikan negara Israel pada 1948, sebagaimana dilansir Antara.

Zuhair mengatakan, rakyat Palestina berharap kepada resolusi internasional sebagai upaya memberikan hak-hak rakyat Palestina sehingga tercipta perdamaian di Palestina.

Pada April, Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengesahkan tiga resolusi yang mendukung Palestina.

Resolusi tersebut antara lain tentang hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri; hak rakyat Palestina untuk hidup dalam kebebasan, keadilan, dan martabat; serta hak atas negara Palestina yang merdeka.

"Di dalam keadaan yang terus dihadapi oleh rakyat Palestina dalam kekejaman dan kekerasan yang dilakukan Israel, perlu adanya inisiatif yang harus dilakukan dengan cara mengucilkan Israel sepenuhnya," kata Zuhair.

Rakyat Palestina, meyakini wilayah Palestina yang terdiri dari daratan, sungai hingga laut merupakan milik Palestina sepenuhnya.

Tidak ada sejengkalpun yang dimiliki Israel.

Langkah tegas bagi Israel terutama harus ditunjukkan oleh Amerika Serikat, teritama terkait sikapnya terhadap resolusi DK PBB.

Amerika Serikat harus menunjukkan sikap baru yang tegas.

Amerika Serikat memang memihak Israel terkait resolusi PBB.

Pertama mereka mengambil sikap abstain saat voting resolusi DK PBB No 2334.

Sedangkan di level domestik, Kongres Amerika Serikat menolak keputusan resolusi nomor 2334 untuk menunjukkan komitmen AS dalam menjaga eksistensi Israel.

Jadi, ketika sekarang AS mulai ikut mengecam langkah-langkah Israel terhadap Palestina, maka itu dinilai banyak kalangan sebagai melunaknya sikap sikap AS dan itu memberi keuntungan kepada Palestina.

Sebaliknya, banyak juga yang melihat kecaman AS dan Uni Eropa itu sebagai basa-basi politik internasional.

Untuk menjelaskan apakah kecaman itu sikap yang serius atau basa-basi politik, maka AS dan negara-negara Uni Eropa harus menunjukkan reaksinya ketika kecaman mereka ternyata benar-benar diabaikan Israel.

Nah?!

Baca juga: Prosesi Pemakaman Jurnalis Al Jazeera Diwarnai Ketegangan, Polisi Israel Serang Pelayat

Baca juga: PWI Pusat Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Wartawan Palestina, Kutuk Kekejian Israel

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved