Opini

Kegagalan Nova, Kegagalan DPRA

FRAKSI Partai Aceh (F-PA) di DPRA memberikan predikat Gubernur Aceh terburuk kepada Ir H Nova Iriansyah MM

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Kegagalan Nova, Kegagalan DPRA
FOR SERAMBINEWS.COM
HASAN BASRI M NUR,  Dosen Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Anggota DPRA bidang pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat harus seringsering mempertanyakan kinerja pihak eksekutif dalam meraih target pembangunan.

Tidak selayaknya anggota DPRA malah mencela Gubernur Aceh di akhir jabatannya, kondisi yang mana nasi telah menjadi bubur.

Rapor merah dalam pengurangan kemiskinan ini akan menjadi penyesalan Nova Iriansyah sepanjang masa, juga penyesalan anggota DPRA 2019- 2022.

Sebab, anggaran yang tersedia melebihi dari cukup untuk menekan kemiskinan, jika dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain yang tidak memiliki tambahan dana Otonomi Khusus (Otsus).

Peh tem soh Idealnya, seorang pemimpin meninggalkan legacy (warisan) yang menjadi kenangan indah yang bermanfaat sepanjang masa.

Sebaliknya, pemimpin “antena siput” hanya memikirkan kesejahteraan pribadi dan keluarganya.

“Peh Tem Soh”, tak ada apa-apanya.

Prof Dr Ibrahim Hasan (Gubernur Aceh dari akademisi USK) meninggalkan banyak legacy.

Di antaranya adalah pembebasan rakit penyeberangan di wilayah Barat-Selatan Aceh, mega proyek Irigasi Krueng Aceh, Sekolah Unggul Modal Bangsa dan proposal jalan “jaring laba-laba” untuk membuka pedalaman Aceh.

Orang Aceh berharap predikat sebagai provinsi miskin di Indonesia dapat dihilangkan dalam dua tahun ke depan.

Rakyat di kantongkantong kemiskinan (seperti Singkil, Gayo Lues, Pidie dan Aceh Utara) pasti merasa sedih atas nasib mereka yang terkesan tidak ada yang peduli dengan sentuhan program- program jitu dan tepat sasaran.

Sementara mereka melihat dengan mata sendiri kehidupan pejabat yang menggunakan mobil mewah, rumah gedung hingga wara-wiri ke luar negeri.

Semoga Pj Gubernur Aceh yang baru saja dilantik, Mayjend TNI Purn Achmad Marzuki, mempelajari persoalan kemiskinan untuk kemudian dapat menetapkan sejumlah kebijakan dan rencana aksi untuk mengatasinya.

Kepemimpinan Achmad Marzuki dengan pola baru yang tegas alias tidak "meungom-ngom" dinantikan rakyat Aceh sejauh berpihak pada rakyat, bukan berpihak pada calon proyek.

Semoga Pj Gubernur Achmad Marzuki meninggalkan legacy di Aceh, walau waktunya singkat.

Semoga!

Baca juga: Setelah Dilabel Buruk Partai Aceh, Giliran Hendra Budian Sebut Nova Gubernur Terbaik Sepanjang Masa

Baca juga: Presiden Berhentikan Nova Iriansyah Sebagai Gubernur Aceh, Berikut Rincian Harta Kekayaan Nova

 

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved