Sosok

Kisah Jusuf Hamka, Bos Tol Senilai Rp 15,5 Triliun, Dulu Pernah Ngasong dan Ingin Jadi Tukang Parkir

Kisah Jusuf Hamka, bercita-cita jadi tukang parkir, pernah ngasong hingga nyopir, kini jadi bos jalan tol dengan aset Rp 15,5 triliun.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
YouTube Fitra Eri
Kisah Jusuf Hamka, bercita-cita jadi tukang parkir, pernah ngasong hingga nyopir, kini jadi bos jalan tol dengan aset Rp 15,5 triliun. 

Menjadi bos jalan tol sepanjang 400-500 Km, ternyata Jusuf Hamka kecil pernah menjajal dagang asongan es mambo dan kacang garing.

Hal itu biasanya dilakukan sepulang dari sekolah. Ia kerap mejeng berjualan di sekitar masjid.

Jusuf Hamka menjualkan barang dagangan dari emak-emak temannya untuk tambahan uang jajan.

"Ayo ambil, sekalian dagangin. Jadi dia distributor lah, dan kita bawa," kenangnya saat ditawari ngasong oleh emak-emak.

Biasanya Jusuf Hamka kecil nangkring di masjid Istiqlal sambil berjualan. Pembelinya kebanyakan para muslim yang salat di sana.

Ia dianggap unik oleh orang sekitar tempatnya berdagang karena berparas Tionghoa namun berjualan di sekitaran masjid.

Ketika ngasong, Jusuf Hamka kerap kali disedekahkan uang sisa kembalian dari pembelinya kala itu.

Kebiasaan ini yang kemudian dipelajarinya sebagai konsep sedekah dalam Islam.

Pelajaran itu pula yang kemudian dibawanya sampai saat ini, saat sudah di puncak sehat secara finansial.

Ketika sudah mapan, Jusuf Hamka pun semakin jor-joran untuk bersedekah.

"Saya hidup dari sedekah orang juga sebenarnya," ungkapnya.

Baca juga: Kisah Firman, Co-Founder Startup Asal Aceh Raih Omzet Miliaran, Dulu Hampir Tewas Diterjang Tsunami

Pernah Jadi Sopir

Sewaktu berkuliah, Jusuf Hamka menjadi sopir untuk keluarga-keluarga yang ingin pindah tempat tinggal di Kanada.

Berkuliah di sana merupakan satu dari sekian banyak perjalanan gagal menempuh pendidikan yang dilalui oleh bos jalan tol ini.

Selain gagal kuliah di Kanada, ia juga gagal menempuh pendidikan di kampus Trisakti, Jayabaya hingga Universitas 17 agustus 1945 surabaya (Untag).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved