Opini
Mendidik Anak Menuju Gerbang Kesuksesan
SEJARAH Hari Anak Nasional berawal dari gagasan mantan presiden RI ke-2 (Soeharto), yang melihat anak-anak sebagai aset kemajuan bangsa

Jika suatu saat ia melakukan hal-hal yang berlawanan dengan itu, sebaiknya orang tua berpurapura tidak mengetahui, agar tidak membuka rahasianya.
Dan menegurnya secara rahasia dan memberitahunya tentang akibat buruk dari perbuatannya itu.
Sehingga tidak mempermalukan di hadapan orang-orang sekitarnya.
Ketiga, akhlak anak kepada diri sendiri.
Seperti adab makan, Menurut Al-Ghazali sifat yang mula-mula menonjol pada anak ialah kerakusannya terhadap makanan.
Karena itu, hendaknya orang tua mengajarkan tentang adab makan dan minum.
Umpamanya anak harus diajar membaca basmallah sebelum makan, tidak mengambil makanan kecuali dengan tangan kanannya, memulai dengan makanan yang lebih dekat dengannya, tidak memulai makan sebelum orang lain memulainya.
Kemudian, hendaknya anak jangan dibiasakan hidup dalam kemewahan, karena jikalau ini dilakukan, maka ada pengaruh negatif terhadap perkembangan jiwanya nanti, misalnya kurang memiliki sikap sabar, tidak tabah dan tidak tahan menderita.
Keempat, akhlak anak kepada orang lain.
Al-Ghazali menganjurkan agar orang tua membiasakan anaknya untuk berbuat halhal yang patut dan sesuai dengan norma-norma masyarakat yang berlaku, sebaliknya menghindarkan perbuatan yang tidak pantas dipandang umum antara lain: Adab duduk, hendaknya anak diajarkan cara duduk yang baik, tidak meletakkan kaki yang sebelah di atas kaki yang sebelahnya lagi.
Tidak meletakkan telapak tangannya di bawah dagu dan tidak menegakkan kepala dengan tangannya.
Sebab yang demikian itu menandakan kemalasan.
Begitu juga dengan adab duduk bersama orang lain, hendaklah orang tua membiasakan anak untuk tidak meludah sembarangan, menguap, membuang ingus dan tidak membelakangi orang lain.
Menghormati orang yang lebih tua, mengajarkan mereka agar pandai-pandai mendengarkan orang lain apabila ia berbicara, terutama jika usianya lebih tua dari mereka.
Termasuk berdiri untuk menghormati kedatangan orang lain yang lebih tua, memberinya tempat duduk, setelah itu duduk dengan sopan di hadapannya.