Opini
Mendidik Anak Menuju Gerbang Kesuksesan
SEJARAH Hari Anak Nasional berawal dari gagasan mantan presiden RI ke-2 (Soeharto), yang melihat anak-anak sebagai aset kemajuan bangsa

Usia ini adalah fase memperlakukan anak sebagai tawanan perang/pembantu.
Rasulullah SAW bersabda, “Perintahkan anak-anakmu untuk shalat saat mereka telah berusia 7 tahun, dan pukullah mereka jika meninggalkannya ketika mereka berusia 10 tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka." (HR.Abu Dawud).
Pada fase ini, anak mulai diperkenalkan dengan tanggung jawab dan kedisiplinan.
Kita bisa melatihnya mulai dari memisahkan tempat tidurnya dan mendirikan shalat 5 waktu.
Di usia ini, orang tua juga memperkenalkan hukuman, sebagai konsekuensi melakukan kesalahan.
Rasulullah SAW dalam hadisnya meminta orang tua untuk memukul anaknya jika tidak mendirikan shalat.
Meski demikian, pukulan yang dimaksudkan adalah pukulan yang tidak menyakitkan dan membuatnya cedera, namun pukulan kasih sayang.
Pada fase ini, sanksi diperlukan untuk membuat anak menjadi teratur.
Bentuk sanksinya, sebaiknya adalah hasil dari kesepakatan orangtua dan anak.
Ketiga, Mendidik anak usia 15 hingga 21 tahun adalah memperlakukan anak seperti sahabat.
Anak pada usia ini adalah usia yang cenderung memberontak.
Oleh karena itu dibutuhkan pendekatan yang baik kepada anak.
Fungsinya, agar bisa meluruskan anak ketika melakukan kesalahan.
Menciptakan rasa nyaman pada anak, adalah hal yang penting pada fase ini jadikan sahabat terbaik bagi anak, yang setia yang siap mendengar segala cerita dan curahan hati anak karena masa ini adalah masa pubertas untuk anak-anak.
Akhirnya penulis mengucapkan Selamat Hari Anak Nasional, mudah-mudahan anak-anak Indonesia menjadi anak shaleh yang berguna bagi orang tua, Negara dan Agamanya.
Amin
Wallahu a‘lam bisshawab.
Baca juga: Tidak Ingin Anak Berbohong? Ini 10 Tips Kiat Mendidik Anak untuk Bicara dan Bertindak Jujur
Baca juga: Program Belajar di Masjid Upaya Aceh Tamiang Mendidik Anak-anak Cinta Masjid