Jurnalisme Warga
Transkoetaradja di Mata Mahasiswi
SAYA tinggal di Gampong Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh. Setiap pergi dan pulang kuliah saya menggunakan angkutan massal bus

Kata terima kasih terucap begitu saja dari mulut saya yang tertutupi oleh masker putih.
Rasa lelah berganti dengan rasa syukur setelah berada di dalam angkutan massal Transkoetaraja.
Wanita paruh baya menatap lekat ke arah saya dan beberapa orang memperhatikan saya mungkin mereka melihat saya berlari mengejar bus tadi, tapi saya hanya memperhatikan sekilas saya fokus duduk sambil mengatur napas agar normal kembali.
Pelayanan yang baik dan memuaskan terasa langsung oleh siapa saja yang pernah menaiki bus ini.
Para pramudi dan pramugaranya memiliki sikap yang baik, toleransi dan suka menolong para penumpangnya tanpa memadang status mereka.
Pramudi dan pramugaranya mempakai pakaian seragam yang sopan dan rapi.
Mereka bekerja dengan sistem shift, dua hari kerja satu hari off duty.
Pramudi dan pramugara arah koridor 1 ada pergantian ke koridor lain, tergantung kebijakan mutasi dari operator Transkoetaraja.
Jadwal bus Senin hingga Sabtu dari pukul 06.30 sampai pukul 19.20 WIB.Minggu dari pukul 06.30 hingga 14.45 WIB, terbatas hanya tiga bus untuk koridor 1 (Keudah-Darussalam).
Bus ini milik bersama, tentu yang menjaganya adalah kita semua.
Semoga angkutan massal milik masyarakat Aceh ini selalu ada dan tetap gratis selamanya.(*)
Baca juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Bus Trans Koetaradja Berhenti Beroperasi
Baca juga: Bus Trans Koetaradja Terbakar di Kompleks Terminal Batoh, Diduga Ada Korslet pada Lampu LED