Salam

Sudah Meluas, Dampak Kenaikan Harga BBM

Protes terhadap kenaikan harga BBM juga dilancarkan para akademisi, pakar, dan pengamat ekonomi di tanah air

Editor: bakri
SERAMBI/MASRIZAL
Massa dari HMI Cabang Banda Aceh melakukan aksi tolak kenaikan harga BBM di Kantor Pertamina Banda Aceh, Kamis (8/9/2022). 

SETELAH tarif tiket angkutan darat untuk barang dan penumpang naik, kini giliran angkutan laut yang menaikkan tarif.

Salah satunya adalah tarif kapal cepat rute Sabang-Banda Aceh dan sebaliknya naik mulai 20 hingga 30 persen sebagai konsekuensi atas keputusan pemerintah menaikkan harga BBM.

Di tengah gonjang-ganjing kenaikan harga barang dan tarif jasa, aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM masih terus berlangsung di mana-mana, termasuk di Aceh.

Beberapa aksi malah berujung ricuh dengan aparat keamanan.

Protes terhadap kenaikan harga BBM juga dilancarkan para akademisi, pakar, dan pengamat ekonomi di tanah air.

Akademisi Ubedillah Badrun menilai keputusan pemerintah menaikkan harga BBM adalah langkah keliru.

Argumen pemerintah yang menyatakan subsidi BBM ditarik karena sudah terlalu memberatkan itu juga tidak reasonable.

"Jangan anggap subsidi itu beban karena sebetulnya subsidi itu kewajiban negara terhadap rakyat.

" Ia menegaskan, negara dipercaya mengelola kekayaan alam lalu digunakan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan rakyat.

"Saya melihat paradigma negara kita menganggap subsidi sebagai beban.

Baca juga: Abang Becak hingga Juru Parkir di Abdya Terima Bansos, Dampak BBM Naik

Baca juga: Di Tengah Naiknya Harga BBM, Polres Aceh Barat Bagi Bansos untuk Penyapu Jalan Hingga Tukang Becak

Nah kalau sampai subsidi dikurangi itu artinya pengelolaan kekayaan negara salah.

" Argumen pemerintah yang menyatakan subsidi BBM tidak tepat sasaran dan dinikmati 70 persen orang mampu, itu tanpa data valid.

Ubedillah memandang nilai subsidi BBM tidak besar seperti yang selama ini disampaikan mencapai Rp 502 triliun.

"Setelah ita kroscek ternyata enggak, Rp 300 triliun juga enggak, subsidi untuk BBM ini hanya puluhan triliun.

Itu subsidi energi keseluruhan sampai Rp 502 triliun," tuturnya.

Arin, pakar ekonomi dari Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, mengatalan ada empat dampak kenaikan harga BBM bagi masyarakat ekonomi bawah.

Pertama, penurunan daya beli dalam jangka pendek karena dampak pendapatan yangjuga mengalami penurunan.

Ini khususnya terjadi pada kelompok rumah tangga terbawah atau miskin yang tidak memiliki ruang yang cukup untuk menghadapi masalah cashflow jangka pendek.

Kedua, naiknya harga bahan pokok.

Baca juga: Ratusan Warga Kurang Mampu di Aceh Jaya Terima Bansos, Dampak kenaikan BBM

Baca juga: Tim Pengendali Inflasi Daerah Pemerintah Aceh Berupaya Kendalikan Inflasi Dampak dari Kenaikan BBM

“Ini tentu memberatkan masyarakat menengah ke bawah yang masih dalam proses pemulihan ekonomi setelah terpukul pandemi Covid-19.

" Ketiga, berdampak pada aspek sosial masyarakat.

Salah satunya peningkatan angka pengangguran.

Pasalnya, BBM merupakan bahan dasar operasional perusahaan.

Kenaikan harga BBM akan membebani biaya produksi.

Akhirnya, perusahaan harus mempertimbangkan efisiensi produksi.

Maka pilihan yang harus diambil perusahaan adalah menghentikan proses perekrutan karyawan baru hingga terpaksa pemutusan hubungan kerja (PHK).

Sehingga berpotensi meningkatkan angka pengangguran.

"Keempat, dengan meningkatnya angka pengangguran, maka akan berujung pada peningkatan juga tingkat kemiskinan Indonesia," tuturnya.

Karena itulah, dalam jangka pendek ini tugas berat Pemerintah, terutama di Aceh adalah mengendalikan inflasi serta mencegah peningkatan angka kemiskinan dan pengangguran.

Sebab, seperti analisis banyak pengamat, dalam waktu dekat akan terjadi penurunan pada konsumsi dan kenaikan inflasi.

Nah?!

Baca juga: Aksi Demo di Depan Gedung DPR Aceh Mulai Memanas, Pendemo Lempar Polisi dengan Air Mineral

Baca juga: Kasat Reskrim Mediasi Jurnalis Serambi dan Personel Polisi Terkait Dugaan Perusakan Hp Saat Demo

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Banda Aceh Bukan Tempat Maksiat!

 

Kapolda Baru, Harapan Baru Aceh

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved