Internasional

Jet Tempur JF-17 China Mulai Dilirik Pasar Internasional, Dari Timur Tengah Sampai Amerika Latin

China dan Pakistan telah mengembangkan jet tempur JF-17 generasi ke empat untuk dijual ke pasar internasional.

Editor: M Nur Pakar
MONDEFENSE via TWITTER
jet tempur FJ-17 memasuki zona pertahanan udara Taiwan pada Jumat (6/5/2022). 

Irak telah dilaporkan sepakat membeli 12 unit dan Mesir tertarik mengakuisisi JF-17 sebagai bagian dari kerja sama pertahanan yang diperluas dengan Pakistan.

Sedangkan Azerbaijan selama bertahun-tahun menginginkan JF-17, dan Bolivia bersama Argentina sedang mempertimbangkan jet jemput China itu.

Argentina juga berusaha memperluas produksi pesawat tempur lokalnya.

Jika mendapat lisensi untuk membangun JF-17 di dalam negeri, itu bisa membuat jet lebih menarik kepada tetangganya.

Baca juga: Erdogan Klaim AS Setujui 40 Jet Tempur F-16 ke Negaranya, Usai Pembelian F-35 Gagal

Memperluas penjualan JF-17 dapat membantu China meningkatkan pangsa pasarnya untuk senjata yang kurang canggih tetapi tetap efektif.

Dengan tujuan negara-negara berpenghasilan menengah dan rendah, yang telah lama mengandalkan Rusia untuk jet, kendaraan lapis baja, dan artileri berat.

Tetapi menjual lebih banyak JF-17 mungkin tidak berarti ketergantungan yang lebih besar pada perangkat keras militer China.

Banyak negara masih mendambakan pesawat buatan Barat kelas atas dan umumnya khawatir menjadi bergantung pada satu pemasok.

Itulah sebabnya banyak yang mengoperasikan pesawat campuran AS, Eropa, Rusia, dan China.

"Itu strategi yang cukup umum di negara berkembang," kata Heath.

"Sebagian besar negara menginginkan otonomi, jadi cenderung menginginkan pemasok yang beragam," jelasnya.

"Meskipun hal itu mempersulit kemampuan untuk mengoperasikan semua sistem asing ini," klaimnya.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved