Kupi Beungoh

Dinda Aulia, Gadis Cantik Tamatan SMK yang Sukses Berbisnis Gaun Pengantin di Aceh Utara

Di SMKN 1 Baktiya Barat, Dinda memilih jurusan tata busana sesuai dengan cita-citanya untuk menjadi perancang busana.

Editor: Amirullah
ist
Dinda Aulia, Gadis Cantik Tamatan SMK yang Sukses Berbisnis Gaun Pengantin 

Oleh: Hasan Basri M Nur

Sebagian remaja di Indonesia dalam memilih tempat belajar di bangku sekolah atau bangku kuliah cenderung didasarkan ikut-ikutan dengan teman sepergaulan, teman SD/MI atau teman SMP/MTs.

Remaja Indonesia umumnya tidak mempunyai target tententu dalam memilih tempat melanjutkan sekolah sehingga terjadi fenomena berbondong-bondong mereka mendaftar ke SMA/MA tertentu yang dianggap favorite.

Namun, tidak demikian dengan Dinda Aulia (21), gadis cantik kelahiran Desa Matang Bayu, Kecamatan Baktiya Barat, Kabupaten Aceh Utara.

Masih dalam usia remaja, Dinda sudah memiliki cara pandang tersendiri dalam memilih pendidikan lanjutan.

Dia tidak mau ikut-ikutan alias meurhon-rhon dengan kawan-kawan.

Dinda Aulia mempunyai target khusus dalam memilih Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), yaitu harus dia memiliki skill agar dapat membuka usaha demi mencegah menjadi penganggur.

Baca juga: 2022 Tahun Yang Luar Biasa, 2023 Tahun Yang Challenging, Catatan IHSG Sepanjang Tahun 2022

Alumni Dayah Darul Muta’allimin

Usai tamat SDN 6 Sampoiniet, orangtua Dinda mendaftarkan putri kesayangan mereka untuk belajar ilmu umum dan agama pada Dayah Darul Muta’allimin Baktiya Barat. Di lembaga pendidikan ini Dinda tamat hingga jenjang SMP.

Usia tamat SMPS Darul Muta’allimin, anak ke-3 dari 4 bersaudara pasangan Muhammad Isa dan Supriyati ini memilih melanjutkan pendidikan ke SMKN 1 Baktiya Barat Aceh Utara.

Ingin Jadi Perancang Busana

Orangtua Dinda Aulia mendukung penuh keinginan putri mereka untuk melanjutkan sekolah ke SMK.

Di SMKN 1 Baktiya Barat, Dinda memilih jurusan tata busana sesuai dengan cita-citanya untuk menjadi perancang busana.

Selama tiga tahun gadis ramah ini belajar tata busana di sekolah. Saban hari dia bergelut dengan mesin jahit, gunting, meteran, benang dan pola pakaian.

Merasa belum puas atas keterampilan menjahit selama belajar di SMKN 1 Baktiya Barat, gadis yang terampil public speaking ini kemudian melanjutkan sekolah Fashion Designer di Medan, Sumatera Utara.

Baca juga: Tokoh Tahun Ini: Zelensky, Anwar Ibrahim, dan Anies Baswedan

Dinda tidak terpengaruh dengan teman-temannya yang melanjutkan pendidikan ke PTN atau PTS di kota besar.

Dia memilih sekolah menyerupai kursus mode dalam upaya mengasah keterampilan rancangan busana.

“Usai tamat SMK pada 2019, saya melanjutkan sekolah Fashion Designer di Medan,” ungkap Dinda Aulia dalam forum temu kewirausahaan alumni SMK se-Aceh yang digelar Diskop UKM Aceh, di Banda Aceh, 27 Desember 2022 yang dipandu oleh Aswar Ramli Paya dari Diskop UKM Aceh.

Usai tamat SMK dan sekolah Fashion Designer di Medan, Dinda Aulia memberanikan diri membuka usaha menjahit di rumah orantua di Desa Matang Bayu, Kecamatan Baktiya Barat.

Orangtuanya memberi dukungan penuh untuk pengembangan bakat dan bisnis putri mereka dengan menyediakan ruangan usaha dalam rumah dan peralatan menjahit.

Pelahan namun pasti, usaha menjahit yang dirintis Dinda sejak tahun 2021 kini mulai dikenal warga kampung hingga penduduk se-kabupaten Aceh Utara.

Selain menerima order jahitan pakaian biasa, Dinda Aulia juga menerima jasa menjahit busana pengantin dengan berbagai model dan motif.

Baca juga: Aceh dan Kepemimpinan Militer XVI - Daud Beureueh: Medan Area, Pembentukan TNI, dan Daerah Modal

“Usaha desain dan jahit busana pengantin tergolong jarang di Aceh Utara. Makanya saya mencoba menawarkannya dengan berbagai model terkini. Ternyata usaha ini digemari anak muda yang hendak melangsungkan pernikahahan,” ungkap Dinda penuh semangat.

Gadis cantik dan murah senyum ini menyebutkan, saat ini usaha yang dirintisnya mampu mempekerjakan 6 orang karyawati.

“Satu orang adalah ahli menjahit busana pengantin. Ada pula satu orang yang merupakan sarjana. Kami semua menikmati usaha tata busana ini,” ungkap gadis gesit ini.

Untuk jasa menjadi busana pengantin, Dinda Aulia memasang tarif Rp 2 juta per baju, dengan masa selesai sekitar 10 hari hingga 1 bulan.

“Kami mengutamakan kepuasan pelanggan, baik dari aspek mutu jahitan, model maupun ketepatan waktu selesai,” ujar gadis belia yang ingin memiliki perusahaan konveksi ini.

Baca juga: Mengembalikan Bioskop di Aceh Pasca 18 Tahun Tsunami

Dinda bersedia menerima kunjungan ke tempat usahanya “By Dinda Aulia” di Desa Matang Bayu, Baktiya Barat, ataupun order pakaian melalui pesan WA nomor: 085261983629.

Dinda Aulia mengajak generasi muda untuk berani membuka usaha sesuai bakat dan memiliki perencaan bisnis yang terukur untuk menekan tingkat resiko. Semoga!

Banda Aceh, 02 Januari 2023

Penulis, Hasan Basri M Nur, Dosen Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Ar-Raniry, pengurus Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan (FKJP) Aceh, penulis buku “Pelaku UMKM Sukses di Aceh; Lika-Liku Membangun Usaha (2022)”, dan buku “Kerja Nyata Pengurangan Pengangguran di Aceh (2022)”, email: hasanbasrimnur@gmail.com

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved