Internasional

Pengolahan Minyak Wangi Khas Maroko Ditinggalkan Kaum Muda, Hanya Dikerjakan Perempuan Lanjut Usia

Minyak wangi khas Maroko, Argan sangat dihargai oleh industri kosmetik lokal dan internasional.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Seorang turis membeli sebotol minyak Argan di sebuah toko dekat kota pesisir Atlantik barat Maroko, Essaouira, pada 15 Oktober 2022. 

SERAMBINEWS.COM, ESSAOUIRA - Minyak wangi khas Maroko, Argan sangat dihargai oleh industri kosmetik lokal dan internasional.

Namun, saat ini, sebagian besar diproduksi oleh perempuan lanjut usia, menimbulkan pertanyaan tentang berapa lama praktik artisanal dapat berlanjut.

Selusin wanita, duduk di lantai sebuah bengkel di pedalaman dari Essaouira, sebuah kota pelabuhan di pantai Atlantik Maroko, bekerja dengan terampil mengupas kacang Argan, menghancurkannya, dan mengekstrak minyaknya.

Ini menjadi kerajinan yang dihormati waktu dan padat karya, tetapi semakin dijauhi oleh kaum muda di kerajaan Afrika Utara.

Para wanita, sebagian besar berusia di atas 60 tahun, secara manual mengolah buah kuning kecil di Koperasi Marjana.

Sedangkan yang lain menggunakan palu untuk menghancurkan cangkang yang kuat dan membuang bijinya.

Buah-buahan tersebut kemudian disortir, dipanggang, ditumbuk dan diperas untuk diambil minyaknya.

Perempuan Lansia Maroko Produksi Minyak Argan
Para wanita memeras minyak dari pasta yang terbuat dari kacang Argan yang dihancurkan, dekat Essaouira, kota pesisir Atlantik barat Maroko, pada 15 Oktober 2022.

Baca juga: Sehari Dilantik, Azhari Kunjungi UKM Minyak Wangi Atsirina

Dimana, juga digunakan untuk memasak, tetapi juga telah lama terkenal karena sifat pelembab dan ant penuaannya untuk kulit dan rambut.

“Ini pekerjaan yang sulit dan membutuhkan pengalaman dan, yang paling penting, kesabaran,” kata Samira Chari, yang berusia 42 tahun, pekerja artisanal termuda Marjana, kepada AFP, Selasa (03/01/2023).

Pendiri koperasi Amel El Hantatti mengatakan sifat fisik pekerjaan itu adalah salah satu alasan kaum muda tidak mengambil kerajinan ini lagi, meskipun kurangnya pekerjaan lokal.

Lanskap gersang di daerah ini menjadi rumah bagi kebun Argan yang luas.

Wisatawan yang singgah untuk melihat proses produksi dan membeli produk Argan disambut hangat oleh staf Marjana yang semuanya perempuan.

Argan sangat penting bagi wilayah antara kota Essaouira dan Agadir.

Baca juga: Festival Riyadh Hadirkan Pameran Parfum, Diikuti 150 Merek Lokal dan Internasional

Sehingga pada 1998, UNESCO mendeklarasikan cagar biosfer di wilayah tersebut dan kemudian menambahkan budidaya pohon tersebut ke dalam daftar Warisan Budaya Takbenda.

Minyak Argan, menjadi sumber pendapatan utama di bagian selatan Maroko ini.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved