Internasional

China Keruk Sumber Daya Alam Kongo, Presiden Sebut Tiongkok Curang, Negaranya Tak Ada Apa-Apa

Presiden Republik Demokratik Kongo Felix Tshisekedi mengkritik kontrak mineral untuk infrastruktur senilai $6,2 miliar dengan China.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Presiden Republik Demokratik Kongo Felix Tshisekedi 

"Fortescue memiliki tim di DRC dan terus bekerja sama dengan pemerintah untuk memajukannya," kata Hutchinson.

“Fortescue menyambut mitra lain untuk proyek penting ini," jelasnya.

Tidak ada jadwal untuk tahap selanjutnya dari Inga, proyek 10 gigawatt yang dikenal sebagai Inga 3, kata Tshisekedi.

Presiden, yang juga berurusan dengan banyak konflik kekerasan di dalam negeri dan kampanye pemilihan ulang pada akhir tahun, telah menjadi lebih lantang melawan orang luar yang memanfaatkan sumber daya Kongo.

Hal ini terutama terjadi di bagian timur negara itu, di mana serangan oleh kelompok pemberontak M23 yang diduga didukung oleh negara tetangga Rwanda telah membuat lebih dari 450.000 orang mengungsi.

Rwanda membantah mendukung militan, yang mengatakan mereka berjuang untuk hak-hak warga Kongo dari warisan Rwanda.

Kongo Timur telah dilanda konflik sejak 1990-an, ketika kekerasan setelah perang saudara Rwanda dan genosida menyebar melintasi perbatasan.

Lebih dari 100 kelompok bersenjata tetap aktif di wilayah tersebut, beberapa di antaranya mendapat keuntungan dari perdagangan ilegal sumber daya alam, yang seringkali transit melalui negara tetangga.

“Rwanda telah berada di dasar ketidakstabilan di Republik Demokratik Kongo selama dua puluh tahun,” kata Tshisekedi.

“Berkat ketidakstabilan inilah yang dapat menciptakan jaringan mafia eksploitasi ilegal emas, coltan, dan mineral lainnya," ungkapnya.

Sementara itu, Duta Besar China untuk Kongo menegaskan investasi negaranya telah membuka lapangan kerja seluas-luasnya.


Bahkan, klaimnya, Kongo memiliki hampir $11 miliar dalam perdagangan dengan China selama 11 bulan pertama tahun 2022.

“Investor China, meskipun iklim bisnis yang sangat sulit di DRC, telah menciptakan lebih dari 100.000 pekerjaan lokal dan membantu banyak keluarga Kongo keluar dari kemiskinan,” katanya melalui pesan singkat.

“Jika ada masalah dalam distribusi keuntungan, itu lebih merupakan masalah internal Kongo.”

Pemerintahnya China akan terus berupaya meningkatkan kemitraan dengan Kongo, kata Dubes China untuk Kongo itu.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved