Jurnalisme Warga
Kisah Pak Kalam yang Multitalenta
Pak Mohd Kalam Daud, Dosen UIN Ar-Raniry yang meninggal Desember lalu, juga meninggalkan warisan berupa karya tulis

Dalam rekaman itu, bunyi geureuob (sendawa) saya cukup membahana...he...he....he! Dalam menyelamatkan naskah lama Pak Kalam punya jalur yang berbeda dengan saya.
Semua hasil transliterasi saya hanya bertujuan melestarikan bacaan dari manuskrip.
Saya hanya menukar huruf asli manuskrip yang berhuruf Arab Melayu (Jawi/Jawoe) yang jarang mampu dibaca generasi muda ke huruf Latin yang populer.
Begitulah yang saya lakukan sejak 1992 sampai sekarang dengan hasil alih aksara sebanyak 40 judul atau lebih kurang 8.000 halaman.
Kegiatan serupa yang diperbuat Pak Kalam bukan sekadar melanggengkan isi bacaan naskah, tapi sekaligus melestarikan huruf asli kitab dan sekaligus transliterasi ke aksara Latin serta ditambah dengan banyak catatan kaki.
Berarti, pekerjaan Pak Kalam dalam hal ini kon cilet-cilet (bukan sekadar ada), tapi cukup berat dan sangat melelahkan.
Misalnya, dalam menyalin dan alih aksara kitab “Al Tibyan Fi Ma’rifah Al- Adyan”, Pak Kalam sudah melaksanakan sejumlah hal.
Pertama, ia menyalin kitab itu dalam huruf aslinya huruf Jawi (harah Jawoe) setebal 112 setengah halaman.
Kemudian menyalin lagi ke huruf Latin sebanyak 112 setengah halaman pula.
Pada saat digabung kedua macam huruf ini, maka dalam satu halaman terangkai dua jenis aksara secara sejajar per baris dengan rapi.
Pada bagian alih aksara ke huruf Latin juga ditambahkan dengan literatur sebanyak 49 bahan bacaan, baik kitab, buku, majalah dan koran.
Betapa lelahnya saat mencari bahan bacaan itu ke sejumlah pustaka dan ketika memilah secuil bahan yang diperlukan dari setiap bahan bacaan itu.
Baca juga: Terungkap Alasan Nia Ramadhani Menulis Buku Cerita Ade
Tak cukup sampai di situ, pada bagian awal buku berjejer topik yang dikerjakan, seperti kata pengantar, latar belakang, tujuan penelitian, metode penelitian, pedoman penulisan Arab Melayu, daftar isi buku; sampai berjumlah 49 halaman.
Belum juga memadai, sebab di bagian akhir buku banyak pula tambahan lain seperti daftar pustaka dan lampiran.
Pada lampiran ini termasuk sumber rujukan yang dipakai Syaikh Nuruddin Ar Raniry dalam menulis Al Tibyan, daftar bacaan Pak Kalam, daftar nama alim-ulama dalam kitab Al Tibyan, indeks, biodata Syaikh Nuruddin Ar-Raniry dan biodata Pak Kalam yang semuanya berjumlah 41 halaman.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.