Jurnalisme Warga
Kisah Pak Kalam yang Multitalenta
Pak Mohd Kalam Daud, Dosen UIN Ar-Raniry yang meninggal Desember lalu, juga meninggalkan warisan berupa karya tulis

Demikianlah, besarnya tenaga dan pikiran Pak Kalam terkuras untuk “mengolah ulang” kitab Tibyan Fi Ma’rifah Al-Adyan agar mudah dipahami oleh generasi muda.
Dikerjakan sendiri tak ada yang sudi membantu, karena kegiatan itu bukan tugas proyek yang menghasilkan “piyek”...Kerja yang tidak cilet-cilet (tidak sekadar ada) juga diwujudkan Pak Kalam terhadap tiga manuskrip yang kami gempur berdua.
Naskah lama itu adalah: 1) Qawa’idul Islam, 2) Qanun Meukuta Alam, dan 3) Kitaburrahmah.
Qawa’idul Islam membahas ilmu tauhid dalam tiga bahasa, yakni Arab, Melayu, dan bahasa Aceh dalam jenis prosa.
Qanun Meukuta Alam menjelaskan Undang-Undang Kerajaaan Aceh Darussalam yang berlaku tempo dulu di Aceh.
Sedangkan “Kitaburrahmah” berisi soal penyakit serta obat penyembuhannya, karya Syekh Abbas Kuta Karang, yang rampung ditulis tahun 1270 Hijriah. (t.abdullahsakti@gmail.com)
Baca juga: Belajar Menulis di Rumoh Harapan Atjeh
Baca juga: Latih Kader Menulis, HMI Lhokseumawe-Aceh Utara Buka Sekolah Jurnalistik
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.