Opini

Kemiskinan, UMKM dan Investasi Aceh

Ada tiga penyebab meningginya angka kemiskinan di akhir triwulan ketiga 2022 yaitu: pertama, meningkatnya harga pangan dan nonpangan yang tentu saja k

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Dr Drs H Nadhar Putra M Si, ASN Pemerintah Kabupaten Pidie dan Analis Kebijakan Publik 

Oleh Dr Drs H Nadhar Putra MSi

Analis Kebijakan Publik dan ASN Pemkab Pidie

PADA 16 Januari 2023 lalu, Badan Pusat Statistik Aceh untuk kesekian kalinya merilis data yang kurang menggembirakan bagi upaya penanganan kemiskinan Aceh.

Rilis resmi statistik tersebut mengungkapkan bahwa hingga September 2022 persentase kemiskinan Aceh meningkat dari 14,64 persen menjadi 14,75 persen.

Selisih persentasenya memang tak seberapa, namun ini berarti bahwa telah terjadi pertambahan penduduk miskin sejumlah 11.700 orang dan ini juga berarti bahwa hingga September 2022 penduduk miskin Aceh telah berjumlah 818.470 orang.

Ada tiga penyebab meningginya angka kemiskinan di akhir triwulan ketiga 2022 yaitu: pertama, meningkatnya harga pangan dan nonpangan yang tentu saja kondisi ini menyebabkan tingginya angka inflasi hingga 7,38 persen.

VIDEO - Gaduh Rp 500 T Anggaran Kemiskinan Habis untuk Studi Banding, Menpan-RB Beri Klarifikasi

Padahal pada akhir triwulan pertama atau Maret 2022, angka inflasi Aceh hanya pada angka 3,62 persen.

Kedua, akibat meningkatnya pengeluaran masyarakat Aceh sebesar 6,57 persen.

Pada akhir triwulan ketiga ini pengeluaran masyarakat mencapai 617.293 rupiah, padahal pada periode sebelumnya hanya 579.227 rupiah.

Sedangkan faktor yang ketiga, adanya pelambatan pertumbuhan ekonomi yang hanya 2,13 persen, sebelumnya ada di angka 3,24 persen.

Turunnya angka pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan ini adalah karena anjloknya produksi panen padi pada angka 150.230 ton, sebelumnya 207.610 ton.

Menpan-RB Azwar Anas Beri Klarifikasi Usai Gaduh Rp 500 Triliun Pemborosan Anggaran Kemiskinan

Perekonomian Aceh yang cenderung unstable ditandai dengan kondisi ekonomi yang terus bergerak dari waktu ke waktu.

Indikator-indikator penyebab goyahnya fondasi ekonomi seperti angka pertumbuhan ekonomi, angka kemiskinan, angka pengangguran, angka lama sekolah dan indeks pembangunan manusia terus bergerak secara fluktuatif.

Selama ini, sepertinya kita terpaku pada penanganan jangka pendek dalam menangani kemiskinan di Aceh.

Seharusnya ada grand design pembangunan fondasi ekonomi Aceh agar tidak mudah terhempas “badai ekonomi”, atau paling tidak di-design untuk mampu membawa Aceh keluar dari zona termiskin se-Sumatera.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved