Gempa Turki
Pemerintah Aceh Bergegas Galang Dana, Ingat Jasa Turki saat Gempa dan Tsunami Aceh
Pemerintah bergegas galang dana usai gempa magnitudo 7,8 meluluh lantakkan Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023), ingat jasa Turki saat tsunami Aceh.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
"Dua di Kahramanmaraş yang kemarin mengungsi dan hari ini dievakuasi oleh KBRI," kata Akbar saat dihubungi Serambinews.com, Selasa (7/2/2023).
Baca juga: Ini Penyebab Parahnya Gempa Turki Menurut Ilmuwan
Meski demikian, kedua mahasiswa asal Aceh tersebut dipastikan dalam keadaan baik.
"Mereka dalam keadaan baik," tambah Ketua IKAMAT itu.
Saat ditanya nama dan asal kabupaten kedua mahasiswa Aceh itu, Akbar enggan membeberkan karena privasi.
Butuh Bantuan
Masih berdasarkan penuturan Ketua IKAMAT, masyarakat yang terdampak korban gempa khususnya WNI dan warga asal Aceh di sana membutuhkan berbagai peralatan.
Terlebih Turki saat ini sedang berada pada musim dingin, sehingga uluran tangan dunia sangat diharapkan membantu para korban di sana.
Baca juga: Gempa M 5,2 Guncang Banten Pagi Tadi, 17 Wilayah Ini Merasakan Getarannya Termasuk Jakarta
Pihaknya menyebutkan mereka di sana sangat membutuhkan peralatan seperti kasur, tenda keluarga, alat penghangat dan kompor mini.
"Hanya saja saya mendapatkan informasi bahwa bantuan uang tunai juga sangat dibutuhkan," kata Akbar.
Masih berdasarkan penuturannya, Turki mendeklarasikan hari berduka selama tujuh hari dan merupakan terpanjang dalam sejarah republik tersebut.
Seluruh NGO Turki dan dunia bergotong royong saling membantu para korban.
"Terdapat 65 negara dan 2.660 relawan berada dalam lapangan sekarang," ungkap Akbar.
Baca juga: Derita Warga Turki Akibat Gempa dan Musim Dingin, Ibu: Dua Putra Saya Masih di Reruntuhan
Sementara sejauh ini, tercatat sudah 10 orang yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban gempa Turki.
Empat dari sepuluh orang WNI korban luka tersebut telah dirawat di rumah sakit, sedangkan enam WNI lainnya sedang dievakuasi oleh pihaknya.
"Jadi empatnya sudah bisa kami rawat di rumah sakit, sementara enamnya sedang kami evakuasi, jadi total ada 10 orang," jelas Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) di Ankara, Turki, Lalu Muhammad Iqbal sebagaimana dikutip dari Kompas TV, Selasa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.