Internasional

Pemerintah AS Keluarkan Perintah Tembak Mati Sapi Liar di New Mexico, Peternak Protes

Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengeluarkan perintah untuk menembak mati sapi liar di kawasan hutan Gila Wilderness di New Mexico.

Editor: M Nur Pakar
(©Robin Silver
Seekor banteng atau juga sapi liar terlihat di sepanjang Sungai Gila di kawasan hutan Gila Wilderness di baratdaya New Mexico, AS pada 25 Juli 2020. 

SERAMBINEWS.COM ALBUQUERQUE - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengeluarkan perintah untuk menembak mati sapi liar di kawasan hutan Gila Wilderness di New Mexico.

Direncanakan, sebuah helikopter dengan penembak jitu terbang di atas area yang luas di baratdaya New Mexico mulai minggu depan, mencari sapi liar untuk dibunuh.

Manajer Dinas Kehutanan AS menyetujui rencana tersebut untuk melindungi tempat-tempat sensitif di kawasan hutan belantara pertama yang ditunjuk negara itu.

Langkah tersebut menyiapkan panggung untuk tantangan hukum tentang bagaimana menangani ternak tanpa izin dan sapi liar lainnya saat kekeringan semakin parah di wilayah Barat.

Hutan Nasional Gila mengeluarkan keputusan tersebut di tengah tekanan dari kelompok lingkungan yang menyuarakan keprihatinan tentang 150 ternak yang kuku dan mulutnya merusak sungai.

Peternak langsung mengkritik rencana menembak sapi dari helikopter sebagai kekejaman terhadap hewan.

Mereka mengatakan tindakan tersebut melanggar peraturan federal dan akan bermasalah jika bangkai dibiarkan membusuk, seperti dilansir AP, Jumat (17/2/2023).

Bagian dari Gila Wilderness akan ditutup untuk umum mulai Senin (27/2/2023).

Sebuah helikopter diluncurkan dengan penembak jitu menghabiskan empat hari mencari ternak liar di daerah terjal termasuk Sungai Gila.

Baca juga: Dinas Peternakan Bangun Kerja Sama dengan Thailand, Kembangkan Populasi Genetik Sapi Aceh

Pengawas Hutan Camille Howes mengatakan keputusan itu sulit tetapi perlu.

"Sapi liar di Gila Wilderness bersikap agresif terhadap pengunjung hutan belantara, merumput sepanjang tahun, dan menginjak-injak tepian sungai dan mata air, menyebabkan erosi dan sedimentasi," katanya.

Kelompok industri peternakan dan pendukung pedesaan lainnya khawatir tindakan yang diambil di New Mexico dapat menjadi preseden buruk.

Karena lebih banyak lahan penggembalaan yang kosong di seluruh Barat.

Peternak mengatakan lebih sedikit orang yang memelihara pagar dan pergi ke desa tetangga yang biasa membantu sapi bandel.

Beberapa telah meninggalkan bisnis karena memburuknya kekeringan, membuat air langka untuk ternak, dan meroketnya biaya pakan dan persediaan lainnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved