Breaking News

Kesehatan

3 Cara Atasi Keputihan, Ternyata Bila Parah Sulit Hamil, dr Boyke Sarankan Jangan Makan Makanan Ini

Bahaya keputihan bisa menghantui jika lendir yang keluar dari vagina tidak normal dan disertai gejala lain.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
Boykepedia
dr Boyke membagikan 3 tips mengatasi keputihan, satu diantaranya adalah dengan menjaga pola makan. 

3 Cara Atasi Keputihan, Ternyata Bila Parah Sulit Hamil, dr Boyke Sarankan Jangan Makan Makanan Ini

SERAMBINEWS.COM - Seksolog ternama Indonesia yang kerap membagikan informasi seputar edukasi kesehatan reproduksi, dr Boyke membagikan tiga tips mengatasi keputihan, satu diantaranya adalah dengan menjaga pola makan.

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, keputihan merupakan masalah yang sering terjadi dan cukup mengganggu bagi sebagian besar wanita.

Keputihan terjadi saat keluarnya cairan atau lendir dari vagina dan leher rahim.

Baca juga: Ternyata Ibunya Sering Minum Ini, Pantas Bayi Obesitas, Dokter Ingatkan Resiko Pada Balita

Sebenarnya, cairan atau lendir ini dikeluarkan secara alami oleh tubuh menjaga vagina tetap bersih dan lembab, serta melindunginya dari infeksi.

Ilustrasi
Ilustrasi (celikvitamin.com)

Tak hanya terjadi pada wanita dewasa, remaja perempuan juga mengalaminya. Pada sebagian besar kasus, keputihan adalah normal.

Keputihan merupakan cara alami tubuh dalam mencegah infeksi serta menjaga kebersihan vagina.

Baca juga: Jangan Disepelekan, Ketahui 5 Cara Menjaga Kebersihan Miss V yang Tepat ala Seksolog dr Boyke

Namun, bahaya keputihan bisa menghantui jika lendir yang keluar dari vagina tidak normal dan disertai gejala lain.

Keputihan tidak normal atau disebut keputihan patologis terjadi akibat infeksi oleh bakteri, virus, jamur atau parasit.

Jika keputihan sudah dalam kondisi yang tidak wajar, akan ditandai oleh beberapa hal seperti:

  • Menimbulkan rasa gatal di dalam vagina dan sekitar bibir vagina bagian luar.
  • Cairan berwarna kuning atau hijau
  • Konsistensinya lebih kental
  • Mengeluarkan bau tidak sedap
  • Jenis keputihan ini mungkin merupakan tanda dari infeksi trikomoniasis yang umumnya menyebar melalui hubungan seksual.

Baca juga: dr Boyke Tak Sarankan Wanita Buru-Buru Bersihkan Diri Usai Berhubungan Intim, Harus Begini Dulu

Jika kondisi ini terlalu lama dibiarkan, akan membuat daerah vagina menjadi tidak nyaman karena lembab atau selalu terasa basah.

Seperti kata pepatah, lebih baik dicegah daripada mengobati, untuk itu dr Boyke membagikan tiga tips untuk mengatasi keputihan

Tips mengatasi keputihan ini cocok diaplikasikan bagi kamu yang belum menikah alias masih gadis.

Mengapa demikian? Pasalnya, keputihan ini parahnya bisa berisiko menyebabkan seseorang sulit hamil ke depannya.

"Karena nanti kaitannya bisa panjang, bisa gak punya anak dan macam-macam," kata dr Boyke dikutip Serambinews.com dari akun Instagram miliknya, Sabtu (11/3/2023).

Berikut tiga tips mengatasi keputihan menurut dr Boyke : 

Baca juga: Ampuh Hilangkan Rasa Lemas saat Menstruasi, Seksolog dr Boyke Anjurkan Wanita Minum Jus Buah Ini

1. Celana Dalam Katun

Selain nyaman, celana dalam katun juga bagus untuk mendukung kebersihan organ reproduksi wanita. 

Celana dalam berbahan dasar katun dipercaya bisa menyerap keringat dengan baik.

2. Jaga Pola Makan

dr Boyke menganjurkan agar menghindari makanan-makanan pemicu keputihan dan makanan yang bisa menimbulkan alergi pada daerah organ kewanitaan.

Adapun makanan tersebut adalah nanas dan seafood.

"Seperti makanan yang membuat gatal, ada nanas dan seafood," sambungnya.

3. Manjakani

Terakhir, dr Boyke menganjurkan wanita agar lebih ekstra menjaga kebersihan organ intimnya dengan menggunakan produk kebersihan alami, misalnya yang berasal dari manjakani.

Baca juga: Haid Tidak Teratur, Seksolog dr Boyke Ungkap Beberapa Penyebabnya, Berbahayakah?

Wanita Wajib Tahu! Jenis Keputihan Ini Harus Segera Diobati Kata dr Boyke, Ketahui Ciri-cirinya

Seksolog dr Boyke mengungkap jenis keputihan pada wanita yang harus segera diobati.

Selain itu, jenis keputihan berbahaya ini dapat anda ketahui dengan mengetahui ciri-cirinya.

Keputihan adalah kondisi ketika lendir atau cairan keluar dari vagina.

Keputihan merupakan hal yang normal dialami oleh banyak wanita, biasanya juga terjadi pada wanita sebelum memasuki masa menstruasi.

Keputihan meski hal yang normal nyatanya sering membuat kebanyakan wanita tidak nyaman.

Sehingga tak jarang bayak dari mereka yang mencari tahu cara cepat untuk mengusir keputihan ini.

Namun sebelum menggunakan berbagai obat, baik itu yang alami dan yang bukan sebaiknya wanita mengetahui dulu jenis keputihan yang dialaminya.

Pasalnya untuk menghilangkan keputihan sebenarnya tidak bisa dilakukan dengan sembarang obat.

Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube dr Richard Lee MARS pada Jumat (27/1/2023), dr Boyke mengungkap ada dua jenis keputihan yang dialami wanita.

Keputihan itu terbagi menjadi dua jenis yakni ada keputihan bersifat fisiologis (normal) dan patologis (tidak normal).

Ciri keputihan yang biasa atau normal terlihat bening, tidak berwarna dan tidak menimbulkan rasa gatal.

"Fisologis ini keputihan alami, wajar mengeluarkan keputihan itu terjadi lubrikasi, atau lagi nonton rada-rada yang seru dia keluar," kata dr Boyke.

Selain itu, keputihan fisologis ini biasanya keluar ketika beberapa saat setelah selesai menstruasi, ini merupakan hal yang normal.

Adapun jenis keputihan yang harus diwaspadai para wanita adalah jenis keputihan patologis (tidak normal).

Pasalnya, keputihan tidak normal ini biasanya kemungkinan besar disebabkan oleh infeksi dan non infeksi.

"Ini (keputihan patologis) penyebabnya adalah 70 persen karena infeksi, bisa karena ada radang, karena ada virus, ada bakteri, ada parasit, tapi bisa juga ada miom, polip, itu juga bisa meneybabkan keputihan," sambungnya.

Umumnya, ciri keputihan tidak normal ini dapat ditandai dengan ciri keputihan berwarna, terasa gatal, warnanya seperti susu pecah, dan berbau.

Jika Anda mengalami keputihan patologis atau keputihan tidak normal dengan ciri seperti itu, sebaiknya harus segera diobati ke dokter.

"Keputihan patologis harus segera diobati," pungkas dr Boyke.

4 Cara Benar Merawat Organ Intim Wanita Ala dr Boyke, Gunakan Celana Dalam Katun dan Tidak Disemprot

Seksolog dr Boyke membagikan cara merawat organ intim wanita dengan benar.

Organ intim ke wanitaan meruapkan area sensitif, untuk itu dibutuhkan perawatan maksimal untuk menjaga kebersihannya.

Melakukan perawatan organ intim wanita penting dilakukan untuk menjaga organ ke wanitaan tetap sehat.

Kondisi organ intim yang sehat dan selalu terawat dapat mencegah munculnya berbagai masalah di area ke wanitaan tersebut, seperti keputihan hingga iritasi.

Perawatan organ intim ke wanitaan juga dilakukan dengan penuh hati-hati, artinya tidak menggunakan produk berbahaya dan sebagainya.

Seksolog dr Boyke, membagikan 4 tips merawat kebersihan organ intim wanita yang benar.

Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube MalamMalamNet pada Kamis (26/1/2023), dr Boyke membagikan empat tips merawat kebersihan organ intim wanita yang benar.

Cara Merawat Organ Intim Wanita

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan organ intim ke wanitaan:

1. Tidak Disemprot Parfum

Bagi sebagian wanita, menyemprot parfum pada area ke wanitaan sering dilakukan.

Penyemprotan parfum ini dilakukan untuk memberikan aroma wangi pada bagian tersebut.

Tetapi sebenarnya, organ intim wanita tidak perlu disemprot parfum karena pada dasarnya sudah memiliki aroma tersendiri.

"Jadi organ intim wanita memang gitu, jangan dimacem-macemin, baunya memang khas, jangan disemprot minyak wangi," kata dr Boyke.

2. Tidak Dicukur Habis atau Waxing

Kebanyakan orang, terutama perempuan, merasa risih dengan kehadiran bulu kemaluan sehingga memilih untuk mencukur habis, waxing atau mencabutnya.

Padahal bulu kemaluan penting sekali menjaga kondisi di area intim ini agar kebersihan dan kesehatan tubuh tetap terjaga.

Bulu kemaluan memiliki fungsi untuk menjaga kebersihan dan menghambat kuman memasuki organ intim.

Apabila Anda memilih untuk mencukur habis bulu kemaluan, justru hal ini tidak dianjurkan karena dapat mengancam kondisi kesehatan.

Itu sebabnya kehadiran bulu kemaluan bertindak sebagai perlindungan dari infeksi bakteri, jamur dan mencegah organ intim dari kontak langsung dengan partikel asing.

Maka dari itu, dr Boyke tidak menyarankan untuk mencukur habis bulu kemaluan, waxing dan sebagainya.

"Kemudian gausah dicukur sampai-sampai gundul-gundul pacul, waxing gak usah, karena itu buat kotoran mudah masuk," ungkapnya.

3. Cebok dari Arah Depan ke Belakang

Arah cebok dari belakang ke depan mungkin tak masalah bagi pria.

Namun pada wanita, arah cebok dari belakang ke depan berisiko menyebarkan bakteri dari anus ke uretra.

Saluran uretra menghubungkan kantung kemih dangan pembuangan ke luar tubuh.

Itu sebabnya, dr Boyke menyarankan pada wanita agar arah cebok dari arah depan ke belakang.

"Cebok, tolong dari depan ke belakang, agar kotorannya tidak masuk ke dalam," lanjutnya.

4. Gunakan Celana Dalam Berbahan Katun

Selain menjaga kebersihan pada area ke wanitaan, penting juga menggunakan celana dalam berbahan dasar katun.

Katun dipercaya dapat menyerap keringat dengan baik pada area ke wanitaan sehingga kemungkinan terjadi iritasi atau gatal sangat sedikit.

"Pakai celana dalam terbuat dari katun, gak usah yang aneh-aneh pakai celana, jangan yang jaring. Usahakan yang katun jangan pakai jaring-jaring yang penting untuk nyerap keringat," pungkasnya.

Sebaiknya Ganti Celana Dalam Berapa Kali Sehari? Begini Penjelasan dr Boyke : Awas Berjamur

Sebaiknya ganti celana dalam berapa kali seharai? Simak penjelasan seksolog dr Boyke berikut ini.

Pernahkah Anda merasakan gatal pada area reproduksi saat tidak ganti celana dalam? Kondisi ini memang sering dialami bagi sebagian orang.

Ketika kita tidak ganti celana dalam selama seharian penuh, area selangkangan tersebut bisa menjadi lembap dan memicu pertumbuhan jamur berlebih.

Sayangnya, tidak sedikit orang yang mengetahui sebaiknya mengganti celana dalam sehari minimal berapa kali.

Untuk mencegah berbagai masalah pada organ reproduksi, ketahui lebih jauh mengenai aturan ganti celana dalam yang tepat berikut ini.

Ganti celana dalam berapa kali sehari?

Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube TonightShowNet pada Rabu (10/8/2022), dr Boyke mengatakan, menjaga kebersihan organ reproduksi sangat penting dilakukan, salah satunya dengan mengganti celana dalam.

Anda disarankan untuk mengganti celana dalam sehari minimal dua kali sehari supaya mengurangi risiko infeksi jamur.

Ganti celana dalam dianjurkan dilakukan setelah mandi.

"Minimal setelah mandi sehari dua kali dan gak boleh dibolak balik itu celana dalam. Dibolak-balik pagi, kemudian dibalik lagi siang, itu bisa mengakibatkan jamur," kata dr Boyke.

Jika Anda malas mengganti celana dalam secara rutin dengan berdalih menumpuknya pakaian kotor, Anda bisa menggunakan celana dalam kertas sekali pakai.

"Jadi sehari minimal dua kali, kalau memang malas ya kan sekarang ada celana dalam dari kertas itu juga bisa dipakai," pungkas dr Boyke. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved