Kupi Beungoh
Siapakah Lulusan Terbaik "Kampus Ramadhan"?
Bagi orang-orang bertakwa, mengerjakan hal-hal tersebut tidaklah sulit, karena ada Allah yang sentiasa bersama orang-orang bertakwa
Orang yang sehat mental dapat berpuasa dengan tenang, karena tidak ada ke khawatiran padanya, tidak ada kebohongan padanya.
Bagi pribadi yang mentalnya tidak sehat, bisa melakukan hal-hal yang tidak baik, di keramaian nampaknya dia berpuasa, namun dikesendirian ia bisa melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, namun tidak ada yang mengetahuinya selain dia dan Rabbnya. Dengan demikian puasa ini mendidik setiap pribadi muslim dan muslimah agar sehat jiwanya.
Ramadhan juga termasuk bulan tarbiyah lisan dan pikiran, karena seorang muslim sangat menjaga lisan dan pikirannya, ia takut jika ia berkata yang buruk, bersikap yang buruk, berfikir yang buruk, menjadikan Allah itu tidak Ridho, pahala puasanya menjadi kurang.
Allah mentarbiyah kita semua, sehingga menjadi orang-orang yang bertakwa.
Bagi seorang muslim hendaknya Ramadhan tidak seperti musim buah-buahan, jika habis musim, habislah ia, seperti musim rambutan, ketika buah rambutan sudah habis, habislah musim rambutannya.
Tidak demikian dengan Ramadhan, diharapkan nilai-nilai pendidikan yang dilatih dalam bulan Ramadhan tetap berlanjut sampai bertemu bulan Ramadhan di tahun-tahun mendatang.
Ciri-Ciri Sarjana Lulusan Terbaik Kampus Ramadhan.
"Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka" ( Al-Baqarah ayat 2-3).
Satu bulan Ramadhan, seorang muslim di didik agar menjadi orang-orang bertakwa, orang Bertakwa itulah Sarjana lulusan terbaik Kampus Ramadhan, yang ciri-cirinya antara lain adalah sebagai berikut:
Pertama, Mereka itu, beriman kepada yang ghaib, mereka Istiqamah dalam Ibadah, Istiqamah menjaga hawa nafsu, menjaga lisan, menjaga seluruh anggota tubuhnya dari hal-hal yang Allah larang. Mereka bersungguh-sungguh bertaqarrub, patuh ta'at, sami'na wa atha'na kepada Allah SWT.
Bagi orang-orang bertakwa, mengerjakan hal-hal tersebut tidaklah sulit, karena ada Allah yang sentiasa bersama orang-orang bertakwa, ada Allah yang selalu membimbingnya, menjaganya disetiap waktunya.
Bagi yang sulit mengerjakan hal-hal tersebut, kepada Allah kita minta agar Allah mudahkannya.
Kedua, Istiqamah Dalam Menjaga Shalatnya.
Semua kegiatan-kegiatan yang dikerjakan pada bulan Ramadhan tersebut diharapkan dapat terus dilanjutkan sesudah Ramadhan dengan istiqamah, disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan masing-masing.
Sangat sedih, jika berjalan waktu Ramadhan itu habis, lalu kegiatan- kegiatan ibadah di bulan Ramadhan pun habis, seperti buah-buahan habis musimnya. Bukan demikian yang diharapkan setelah Ramadhan, melainkan kegiatan tersebut tetap bertahan, Istiqamah sampai bertemu dengan Ramadhan ditahun-tahun mendatang.
Genosida Gaza dan Dosa Besar Amerika |
![]() |
---|
Menjadikan Baitul Mal Aceh Sebagai Katalisator Kesejahteraan Rakyat |
![]() |
---|
Refleksi 20 Tahun Damai Aceh: Menanti Peran Anak Syuhada Menjaga Damai Aceh Lewat Ketahanan Pangan |
![]() |
---|
Utang: Membangun Negeri atau Menyandera Masa Depan? |
![]() |
---|
Melihat Peluang dan Tantangan Potensi Migas Lepas Pantai Aceh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.