Berita Aceh Barat

Ekses Banjir dan Hujan Deras Sebabkan Jalan dan Jembatan Rusak Parah di Aceh Barat

Guyuran hujan deras yang menyiram Aceh Barat dan sekitarnya telah menyebabkan banjir dan kerusakan infrastruktur pemerintah mengalami kerusakan parah

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Muhammad Hadi
Foto/dok Keuchik Geudong
Kondisi kerusakan badan jalan yang amblas di Desa Geudong, Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat, Senin (8/5/2023) yang menyebabkan kendaraan tidak bisa melintas. 

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Guyuran hujan deras yang menyiram Aceh Barat dan sekitarnya telah menyebabkan banjir dan kerusakan infrastruktur pemerintah mengalami kerusakan parah berupa jalan dan jembatan.

Fasilitas umum yang rusak tersebut seperti jalan amblas badan jalan milik kabupaten di Desa Geudong, Kecamatan Sungai Mas dan jalan Pasie Janeng-Paya Baro tepatnya di Desa Gampong Baro WT di Kecamatan Woyla Timur.

Selain itu, rusaknya satu unit jembatan gantung di Desa Kajeung yang menghubungkan ke Desa Tungkop di Kecamatan Sungai Mas mengalami kerusakan parah akibat diterjang banjir dan jalan provinsi penghubung antar kabupaten di kawasan Tungkop, Kecamatan Sungai Mas juga amlas.

Siraman hujan yang terjadi sejak tiga hari yang lalu hingga Senin, (8/5/2023) telah menyebabkan ribuan rumah warga di 7 kecamatan terendam banjir.

Baca juga: Boat Pancing Asal Aceh Barat Tabrak Karang di Simeulue, Begini Kronologisnya

Kerusakan fasilitas umum yang tidak sedikit kerugiannya dialami oleh pemerintah karena harus mengeluarkan biaya mencapai puluhan miliar rupiah untuk menangani kerusakan tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Aceh Barat, Dr Kurdi kepada Serambinews.com, Senin (8/5/2023) mengungkapkan, untuk penanganan kerusakan patahan Jalan Sarah Peureulak-Kajeung di Desa Geudong yang amblas jalan kurang lebih 100 meter dengan perkiraan penanganan permanen nantinya membutuhkan biaya sekitar Rp 450 juta termasuk pembuatan talud.

“Saat ini patahan badan jalan kita tangani secara darurat dengan pembuatan lantai daerah patahan dan menambah timbunan supaya dapat dilalui, dan tim kita segera mulai lakukan penanganan darurat di lokasi,” kata Dr Kurdi.

Lebih lanjut disebut Kurdi, terhadap kerusakan Jembatan Gantung Kajeung-Tungkop sepanjang 120 meter sementara belum dapat dilalui, sehingga perlu rehab berat yang diperkiraan memerlukan biaya Rp 400 juta.

Baca juga: 8 Pengedar Sabu di Pidie Ditangkap, Polisi Sita Innova Reborn dan 4 Sepmor, Ini Data Lengkapnya

“Untuk darurat kita akan tangani lantai dan perbaikan bawah dulu untuk dapat dilalui. Tim PUPR sudah ke lokasi pada tanggal 7 Mei kemarin,” jelasnya.

Sementara jalan longsor di Jalan Pasie Janeng-Paya Baro yang berada di Gampong Baro WT, Kecamatan Woyla Timur sepanjang kurang lebih 200 meter, direncanakan pindah trase dengan kebutuhan anggaran Rp 600 juta.

Sementara untuk penanganan tebing, akibat erosi Krueng Woyla ini berada di bawah penanganan pihak balai dengan kebutuhan anggara Rp 7 hingga Rp10 miliar.

“Kerusakan badan jalan tersebut untuk sementara kita lakukan penangan darurat dengan membuka trase baru guna dapat dilalui oleh kendaraan, dan tim kita sedang ke lokasi,” jelasnya.

Dijelaskannya, bahwa untuk penanganan tebing sungai merupakan kewenangan dari pihak balai.

Baca juga: Tak Hanya di Cikarang, Serikat Pekerja di Aceh Cium Aroma Pelecehan Karyawati

Erosi di Pasie Sira, Kecamatan Pante Ceureumen yang sangat parah lebih dari 250 meter, yang sudah di survey oleh tim BPBA, BPBD dan PUPR Aceh, dengan usulan ke BNPB sebesar Rp 15 miliar.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved