Ancam BSI, Ransomware Lockbit 3.0 Beri Tenggat Waktu 72 Jam untuk Negosiasi

Dalam pernyataannya, Lockbit juga meminta pihak BSI untuk menghubungi para peretas dalam waktu 72 jam untuk menyelesaikan masalah.

Editor: Faisal Zamzami
SERAMBINEWS.COM/AGUS RAMADHAN
Nasabah BSI mengeluhkan layanan yang tidak dapat digunakan sejak pagi hari Senin (8/5/2023). 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA -  Kelompok hacker ransomware, Lockbit 3.0 mengeklaim telah menyerang sistem PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk. atau BSI.

Adapun dalam pengakuannya, mereka juga mencuri 1.5 terabyte data, diantaranya berisi informasi pribadi dari 15 juta nasabah dan karyawan BSI.

Dalam pernyataannya, Lockbit juga meminta pihak BSI untuk menghubungi para peretas dalam waktu 72 jam untuk menyelesaikan masalah. 

Mereka pun mengancam akan merilis semua data di web gelap jika negosiasi dengan pihak BSI gagal. 

"Kami memberikan waktu 72 jam kepada manajemen bank untuk menghubungi LockbitSupp dan menyelesaikan masalah tersebut," tulis Lockbit.

"Untuk semua pelanggan dan mitra bank yang datanya telah dicuri. Jika Bank Syariah Indonesia menghargai reputasinya, pelanggan dan mitra, mereka akan menghubungi kami dan Anda tidak akan terancam."

Adapun dalam pengumumannya, kelompok hacker tersebut mengaku sebagai dalang adanya gangguan layanan perbankan ATM maupun mobile banking (m-banking) BSI selama beberapa hari sejak Senin (8/5).

Mereka mengaku setidaknya ada lima jenis, yakni 9 basis data yang terdiri dari data 15 juta nasabah dan karyawan, dokumen keuangan, dokumen hukum, NDA, serta Kata sandi untuk semua layanan internal dan eksternal yang digunakan di bank.

 

Baca juga: Sudah Berangsur Pulih, BSI Perkuat Sistem Keamanan Siber guna Lindungi Data dan Dana Nasabah

 

Berikut isi klaim Lockbit 3.0 secara lengkap:

Pada 8 Mei, kami menyerang Bank Syariah Indonesia, menghentikan sepenuhnya semua layanannya. Manajemen bank tidak dapat memikirkan hal yang lebih baik daripada berbohong kepada pelanggan dan mitra mereka, melaporkan ada semacam "pekerjaan teknis" sedang dilakukan di bank.

Kami juga ingin memberi tahu Anda bahwa selain kelumpuhan bank, kami mencuri sekitar 1,5 terabyte data pribadi.

Data yang dicuri meliputi:

1) 9 database yang berisi informasi pribadi lebih dari 15 juta pelanggan, karyawan (nomor telepon, alamat, nama, dokumen informasi, jumlah rekening, nomor kartu, transaksi dan banyak lagi)

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved