Berita Kutaraja

Dewan dan Akademisi Sorot 1 Tahun Pj Gubernur Aceh Ahmad Marzuki, Layak Dievaluasi dan Diganti

"Dana Otsus juga tinggal satu persen tahun ini. Beliau pernah bilang akan mengusahakan ada dana lain masuk ke Aceh sama jumlahnya seperti Otsus".

|
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
Ketua Fraksi Gerindra DPRA, Drs Abdurrahman Ahmad (kiri), Akademisi Unmuha, Dr Taufik Abdur Rahim, dan Dosen Kebijakan Publik, Eka Januar, MSoc.Sc, serta Host Tieya Andalusia saat podcast di studio Serambi Indonesia, Senin (15/5/2023). 

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), dan akademisi Unmuha, serta Dosen Kebijakan Publik menilai Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Ahmad Marzuki menilai sudah layak dilakukan evaluasi dan diganti.

Hal itu, menurut dewan dan kalangan akademisi, selama hampir satu tahun menjabat, kinerja Ahmad marzkui belum signifikan.

Hal itu disampaikan mereka saat mengisi Podcast Interaktif yang diadakan Hurriah Foundation dengan tema “Evaluasi 1 Tahun Gubernur Aceh”.

Dalam podcast dipandu oleh host Tieya Andalusia itu menghadirkan narasumber Ketua Fraksi Gerindra DPRA, Drs Abdurrahman Ahmad, akademisi Unmuha, Dr Taufik Abdur Rahim, dan Dosen Kebijakan Publik, Eka Januar, MSoc.Sc. 

Podcast tersebut disiarkan secara langsung melalui YouTube Serambi Indonesia dan SerambiFM.

Ketua Fraksi Gerindra DPRA, Drs Abdurrahman Ahmad mengatakan, sebelum dilantik menjadi Pj Gubernur Aceh, Ahmad Marzuki  mengaku ke Aceh dengan alasan ingin membantu Aceh.

Baca juga: Kunker ke Aceh Barat, Pj Gubernur Aceh Tinjau Food Estate dan Pasar Bina Usaha Meulaboh

Namun lambat laun pasca pelantikan, ia melihat tak ada lompatan yang signifikan dalam hal pembangunan Aceh.

Tidak ada ide-ide atau gagasan cemerlang yang diberikan serta tidak ada perubahan apa-apa.

Padahal dulunya ia berharap banyak Aceh bisa berkembang. 

"Dana Otsus juga tinggal satu persen tahun ini. Beliau pernah bilang akan mengusahakan ada dana lain yang masuk ke Aceh sama jumlahnya seperti Otsus. Namun hingga hari ini tidak ada,” kata Abdurrahman, Senin (15/5/2023).

Kemudian saat minyak goreng mahal, Pj Gubernur saat itu mengatakan, bahwa akan membangun pabrik minyak goreng di Aceh. namun hingga saat ini tidak ada realisasinya.

Jadi bisa dikatakan, lanjut Rahman, tidak ada hambatan pembangunan yang bagus. 

Baca juga: Begini Cara Pangdam IM Serap Informasi Soal Kondisi Aceh, Nyambi Jadi Host Sanggamara Podcast

Menurutnya, jika hanya bekerja seperti saat ini, tidak perlu menunjuk orang pusat untuk menjadi Pj Gubernur Aceh.

Pasalnya, orang Aceh sendiri ada banyak yang demikian.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved