Feature

Cerita Mobil Bernopol Pidie, Aceh, Nanggroe, dan Tangse di Australia

Cerita tentang mobil-mobil bernopol unik ini terungkap saat Pemimpin Redaksi Serambi Indonesia, Zainal Arifin M Nur, berkunjung ke negara tersebut pad

Editor: mufti
SERAMBI/ZAINAL ARIFIN
NOPOL UNIK - Mobil warga Aceh di Australia menggunakan nopol unik dan terkait dengan Aceh yaitu ‘PIDIE.’ Pemilik mobil tersebut bernama Faisal Mahyuddin (insert). 

Untuk diketahui, sebagian besar perantau Aceh saat ini menetap di Sydney, New South Wales. Mereka bekerja di berbagai sektor, selain yang berstatus mahasiswa dan tinggal di berbagai negara bagian berdekatan dengan NSW seperti Melbourne.

Sejak tiga tahun lalu, warga Aceh mulai ramai menetap di Perth. Sebagian mereka merupakan warga pindahan dari Sydney, Brisbane, Melbourne, dan wilayah lain, serta sebagian lain adalah peerantau baru atau mahasiswa yang kuliah pada berbagai kampus di Western Australia. Perth kini jadi tujuan utama perantau asal Aceh ke Australia, karena jaraknya lebih dekat dari Jakarta maupun dari Kuala Lumpur. Selain itu, sebagai kota yang sedang berkembang pesat, Perth membutuhkan banyak pekerja di berbagai sektor.

Ditanya cara mendapatkan pekerjaan di Perth, Faisal mengatakan, informasi lowongan kerja di Australia bisa ditelusuri di website Kedubes Australia di Indonesia serta berbagai website milik perusahaan Australia. Tentunya, kecakapan bahasa Inggris menjadi modal utama, sehingga bisa dengan mudah mengakses berbagai informasi terkait lowongan kerja serta melengkapi berbagai persyaratan yang diminta oleh perusahaan. “Semua proses lamaran kerja berlangsung secara online di website. Jika lamaran sudah diterima, maka akan sangat mudah untuk masuk ke Australia dan bekerja di perusahaan yang dilamar,” ujarnya.

Aturan nopol di Australia

Kembali ke cerita nopol unik. Faisal menjelaskan, aturan penomoran pelat kendaraan di Australia berbeda dengan di Indonesia. Di Australia, ujarnya, pemilik bisa menuliskan nama apapun untuk nomor pelat kendaraannya. "Berbeda dengan aturan di Indonesia, di Australia nomor polisi dibolehkan menuliskan nama pemilik atau nama apapun yang diinginkan oleh pemilik," kata Faisal yang dihubungi Serambi, Minggu (14/5/2023).

Ia menjelaskan, pemilik kendaraan bisa mengurus nopol khusus ini ke pihak kepolisian negara bagian dengan sejumlah persyaratan. "Termasuk biaya dalam jumlah yang ditetapkan oleh Pemerintah Australia," tuturnya. Saat proses pengurusan nopol khusus, pemilik akan ditanyai beberapa hal, termasuk alasan memilih nama untuk nomor pelat kendaraannya. "Intinya, semua mudah asal kita mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah," beber Faisal.

Menurutnya, mobil Nissan Patrol ST Y61 4 cyl 3,0 LT produksi tahun 2015 miliknya, bukan satu-satunya mobil milik perantau Aceh yang memasang nomor identik dengan Aceh. Faisal mengatakan, di wilayah Perth, setidaknya ada 4 mobil yang ia ketahui memiliki nopol unik dengan nama terkait Aceh. Keempat mobil itu memakai nopol “ACEH” milik Rusli Hamzah, warga asal Sanggeu, Pidie, nopol “NANGGROE” milik Deli Fadli, warga asal Sabang, dan nopol “TANGSE” milik Nathief Dahlan, warga asal Tangse, Pidie. "Ini yang saya tahu di Perth Western Australia aja. Di Sydney ada juga pelat Sigli, Bireuen, dan lain-lain," pungkas Faisal Mahyuddin. (yenni hardika)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved