Kupi Beungoh

Gubernur Aceh - Mustafa Abubakar dan Judi SBY-JK - Bagian IV

Kejadian tsunami menerjang Aceh dan hampir seluruh pesisir kolam besar Samudera Hindia, telah menjadikan status Aceh masuk dalam rekor internasional

Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/HANDOVER
Prof. Dr. Ahmad Human Hamid, MA, Sosiolog dan Guru Besar Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. 

Mustafa sendiri menjadi Irjen kementerian itu, kemungkinan besar disamping pengetahuan, pengalaman, dan kepeloporannya dalam sektor kelautan dan perikanan, juga dikenal dengan baik oleh Menteri Sarwono Kusumaatmaja pada masa itu.

Ia sendiri adalah insinyur perikanan IPB yang sarat ilmu-mahasiwa teladan IPB, sekaligus tokoh dan organisatoris- Ketua Dewan Mahasiwa IPB.

Pada saat itu Mustafa juga ketua paguyuban Masyarakat Aceh di Jakarta-Taman Iskandar Muda.

Di samping tak berlatar belakang pemerintahan, minim pengalaman, Mustafa juga belum teruji.

Namun rekam jejaknya di atas rata dalam hal integritas, kemampuan bergaul dan berkomunikasi, untuk tidak mengatakan cukup baik.

Mustafa juga pembelajar yang tangguh.

Baca juga: Dunia Islam Harus Siap Jika Erdogan Kalah Dalam Pemilu Turkiye

Semua uraian ini tidak banyak memberi point untuk penunjukan Mustafa untuk menjadi gubernur, namun SBY-JK punya judgment tersendiri untuk keputusan itu.

Judgment itu adalah gabungan kedua mereka, pengalaman SBY mengurus konflik Aceh, dan pengalaman JK menjadi Menko Kesra selama presiden Megawati.

JK mempunyai pengalaman penting menyelesaikan perdamaian Aceh dengan capaian puncak MoU Helsinki.

Gabungan kedua pengalaman itu, sekaligus interaksinya dengan Mustafa, akhirnya sampai pada kesimpulan, Mustafa Abubakar diangkat sebagai penjabat gubernur Aceh sampai terpilihnya gubernur Aceh definitif.

Keputusan itu tidak kontroversial memang, namun itu adalah sebuah perjudian dengan resiko yang sangat tinggi.
Gagal rehabilitasi, gagal realisasi perdamaian.

Jika itu terjadi, maka Aceh akan menjadi daerah yang sangat menderita dan nestapa kehidupan yang bercampur dengan kekerasan.

Jika Mustafa berhasil, prestasi itu tidak hanya untuk Aceh, akan tetapi juga akan menjadi narasi baru Indonesia.
Indonesia,-Aceh akan keluar dari kehancuran tsunami dan konflik tak berujung.

Baca juga: Pemilu Turkiye 14 Mei, Antara Kebangkitan "New Ottoman" atau Bangkitnya "New Attaturk"

Keputusan SBU-JK adalah judi, barangkali judi terbesar yang pernah dialami dalam kehidupan mereka berdua.
Akhirnya pilihan SBY-JK tak salah.

Mustafa Abubakar, “orang Aceh” itu tidak hanya berhasil, namun sukses dan sangat berprestasi.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved