Luar Negeri
Update Kecelakaan Kereta Api di India, Korban Tewas 288 Orang, Jumlah Kematian Berpotensi Meningkat
Jumlah korban jiwa dari kecelakaan kereta api di India, meningkat menjadi 288 orang pada Minggu (4/6/2023).
Kecelakaan ini terjadi di Distrik Balasore, Negara Bagian Odisha, India, pada Jumat (2/6/2023) pukul 19.00 waktu setempat.
Kereta Howrah Superfast Express (beroperasi dari Bengaluru ke Howrah, Benggala Barat) bertabrakan dengan Coromandel Express (beroperasi dari Kolkata ke Chennai).
Dilaporkan, empat gerbong di kereta (Coromandel Express) yang berangkat dari Kolkata keluar jalur sesaat sebelum jam 7 malam.
Kedua kereta itu datang dari arah yang berlawanan.
"Tidak ada yang tahu bagaimana itu terjadi, tapi itu melaju dengan kecepatan sekitar 100 km/jam (62 mph)," kata Debabrata Mohanty, seorang editor di Hindustan Times.
Tak lama kemudian, kereta Howrah Superfast Express yang datang dari Bengaluru menabrak dua gerbong rel yang tergelincir.
“Namun sebagian besar korban jiwa terjadi karena kereta yang satu ini anjlok, bukan karena dua kereta yang bertabrakan,” tambah Mohanty.
Sementara itu, satu kereta dalam kecelakaan itu juga menabrak kereta barang yang diparkir di dekatnya.
Pemerintah India mengatakan akan memberikan kompensasi kepada para korban.
"Keluarga yang meninggal akan menerima 1 juta rupee ($ 12.000), sedangkan yang terluka parah akan mendapatkan 200.000 rupee, dengan 50.000 rupee untuk luka ringan," kata Menteri Perkeretaapian Ashwini Vaishnaw.
Baca juga: VIDEO Cerita Korban Selamat Kecelakaan Kereta Api di India yang Tewaskan Hampir 300 Orang
Kesaksian Penumpang yang Selamat
Seorang penumpang yang selamat menceritakan pengalaman mengerikannya.
Dia tersentak bangun ketika gerbong kereta tempat dia tidur terbalik.
"Tidur saya pecah dan 10-15 orang jatuh di atas saya," katanya kepada wartawan, sambil duduk di tanah dalam kegelapan, beberapa langkah dari lokasi kecelakaan.
| Afghanistan vs Pakistan Memanas, Baku Tembak Terjadi di Perbatasan, Taliban Klaim Kuasai Tiga Pos |   | 
|---|
| Donald Trump Tak Menang Nobel Perdamaian Usai Kalah dari Oposisi Venezuela, AS Protes |   | 
|---|
| Wanita Ini Nekat Potong Alat Kelamin Kekasihnya, Pelaku Emosi Korban Ngaku Punya Istri |   | 
|---|
| Profil Paul Biya, Presiden Tertua di Dunia Berusia 92 Tahun, Maju Pilpres Kamerun Untuk ke 8 Kali |   | 
|---|
| China Buka Jembatan Tertinggi di Dunia, Dibangun 3,5 Tahun, Kini Perjalanan 2 Jam Jadi 2 Menit |   | 
|---|


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.