Kupi Beungoh
Pentingnya Etika dalam Kehidupan dan Penerapan Bioetika dalam Perspektif Islam
Bioetika dapat diartikan sebagai etika biologi dalam menghadapi beberapa isu terkait makhluk hidup dan lingkungan. Banyak permasalahan yang muncul di
Oleh: Guschairani Harahap*)
KEHIDUPAN dan perjalanan setiap manusia pasti memiliki perbedaan. Banyak hal didalam hidup ini yang berjalan beriringan namun dengan tujuan yang berbeda.
Setiap orang memiliki hak untuk menentukan tindakan yang akan dia ambil untuk menjalani kehidupannya. Namun, hak setiap manusia dalam menjalani kehidupan tersebut harus sesuai dengan etika yang berlaku.
Salah satu tokoh pendidikan di Indonesia, Soegarda Poerbakawatja menjelaskan bahwa etika adalah sebuah filsafat yang berkaitan dengan nilai-nilai, tentang baik dan buruknya tindakan dan kesusilaan. Hal ini sejalan dengan hal mendasar yang harus dilakukan setiap orang yaitu harus mampu menjalankan sesuatu dengan melihat apakah tindakannya sesuai dengan aturan yang ada.
Etika ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita pribadi. Berada di sebuah kehidupan berarti kita harus mampu menjalaninya dengan sebaik-baiknya tanpa menyakiti dan merugikan siapapun.
• Pawai Takbir Idul Adha Masjid Raya Baiturahman Berhadiah Rp 38 Juta, Ini Syarat dan Aspek Penilaian
Perbedaan dalam mengambil keputusan, menjalankan kegiatan atau pendapat seseorang mengenai sebuah kejadian yang terjadi di lingkungan pasti akan ada setiap harinya. Dengan adanya etika yang berlaku, diharapkan dapat mengatasi segala permasalahan yang ada. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi penyatu dan tuntunan masyarakat dalam pengambilan keputusan.
Masalah yang beredar dimasyarakat kini semakin kompleks. Sering sekali kita temukan orang-orang yang berdebat tanpa mengenal tempat akibat tidak paham dengan etika yang ada termasuk terkait etika terhadap lingkungan hidup atau etika kepada sesama manusia. Sejalan dengan hal tersebut, muncullah bioetika yang akan menjadi pengatur atau pengendali dari setiap permasalahan yang bermunculan.
Awal mulanya, pada tahun 1927, seorang ahli bernama Fritz Jahr memperkenalkan istilah bioetika dalam sebuah artikelnya yang berjudul "Keniscayaan Bioetika".
Artikel ini diharapkan dapat menyumbangkan berbagai argumentasi dan diskusi dalam penelitian biologi kontemporer yang melibatkan hewan. Selang beberapa tahun setelahnya, seorang ahli biokimia Amerika, juga menggunakan istilah tersebut dalam arti yang lebih luas.
Tepatnya pada tahun 1970, Van Rensselaer Potter membahas hal tersebut dengan skala yang lebih luas meliputi solidaritas terhadap biosfer, sehingga menghasilkan etika global, suatu disiplin yang mewakili hubungan antara biologi, kedokteran, ekologi, dan nilai-nilai kemanusiaan dalam rangka mencapai kelangsungan hidup baik manusia dan spesies hewan lainnya. Dari hal tersebut akhirnya bioetika mulai dikenal di kalangan masyarakat.
Bioetika dapat diartikan sebagai etika biologi dalam menghadapi beberapa isu terkait makhluk hidup dan lingkungan. Banyak permasalahan yang muncul di masyarakat seiring dengan berjalannya waktu. Hadirnya bioetika diharapkan dapat mengontrol perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju agar tidak bertentangan dengan nilai-nilai etis serta tetap menghargai martabat manusia.
• VIDEO SK Tak Diperpanjang Lagi, Puluhan Nakes Honorer di Lhokseumawe Serbu Kantor Wali Kota
Lantas, bagaimana bioetika dalam perspektif islam?. Bioetika dalam perspektif islam erat kaitannya dengan bagaimanakah islam mengatur dan menjadi pedoman dalam pengambilan tindakan seperti dalam bidang kedokteran.
Bioetika dalam perspektif islam lebih fokus tentang bagaimana tugas dan kewajiban agama dalam menjalankan suatu tindakan dengan mempertimbangkan baik buruknya. Islam merupakan agama yang rahmatan lil 'alamin. Segala tindakan yang diambil harus sesuai dengan aturan yang ada di dalam pedoman kita sebagai umat islam yaitu Al-Qur'an dan Hadits.
Belakangan ini, banyak sekali timbul kontroversi terkait kemajuan teknologi. Siapa yang tak mengenal istilah bayi tabung, teknologi ini perlahan telah membantu banyak pasangan yang sulit memiliki keturunan. Namun, dengan adanya kemudahan teknologi manusia tidak boleh lupa bahwa dalam islam ada aturan yang harus ditaati.
Bayi tabung boleh saja dilakukan dan islam tidak melarang hal tersebut asal dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ada. Bioetika dalam perspektif islam juga dapat dikaitkan dengan peristiwa tersebut.
Kemudahan Tanpa Tantangan, Jalan Sunyi Menuju Kemunduran Bangsa |
![]() |
---|
Memaknai Kurikulum Cinta dalam Proses Pembelajaran di MTs Harapan Bangsa Aceh Barat |
![]() |
---|
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh |
![]() |
---|
Bank Syariah Lebih Mahal: Salah Akad atau Salah Praktik? |
![]() |
---|
Ketika Guru Besar Kedokteran Bersatu untuk Indonesia Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.